PURWODADI, PERHUTANI (23/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi mendukung penuh pengembangan potensi wisata alam di kawasan hutan Kabupaten Grobogan melalui kegiatan canyoneering di Air Terjun Widuri. Destinasi eksotis ini terletak di Desa Kemadohbatur, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tlogomanik, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pojok. Kegiatan dilaksanakan pada Minggu (22/06) dan direncanakan berlangsung rutin setiap akhir pekan hingga Juli 2025.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Komunitas Pecinta Alam Canyoneering Kabupaten Grobogan bekerja sama dengan Perhutani KPH Purwodadi. Mengusung konsep eduwisata petualangan yang aman dan ramah lingkungan, kegiatan ini dipandu oleh instruktur tersertifikasi dan berpengalaman dalam aktivitas luar ruang. Aspek keselamatan menjadi prioritas utama selama pelaksanaan.
Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Perhutani dalam mengembangkan wisata hutan berbasis konservasi.
“Kegiatan canyoneering di Air Terjun Widuri merupakan bagian dari pengembangan wisata hutan berbasis konservasi. Perhutani berharap ini bisa menjadi model kolaborasi yang harmonis antara Perhutani, masyarakat, dan komunitas pecinta alam, sekaligus membuka peluang ekonomi lokal tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Air Terjun Widuri yang selama ini tersembunyi di balik rimbunnya hutan kini mulai dikenal sebagai destinasi wisata petualangan yang memukau. Dengan tarif sebesar Rp250.000 per orang, pengunjung dapat menikmati sensasi menuruni tebing dan menjelajahi lembah alami, didampingi pemandu profesional.
Ketua panitia kegiatan, Abdul Kharis, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menawarkan pengalaman ekstrem, tetapi juga mengedukasi peserta tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kami ingin memperkenalkan potensi alam Grobogan yang luar biasa, khususnya di kawasan hutan Perhutani. Kegiatan ini tidak merusak lingkungan karena kami menerapkan prinsip leave no trace. Semua peserta juga mendapat edukasi tentang pentingnya menjaga kawasan hutan,” jelasnya.
Salah satu peserta, Rina Kartika, pengunjung asal Kudus, mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan. “Baru kali ini saya ikut canyoneering, dan ternyata seru sekali! Air terjunnya masih alami, suasananya tenang. Selain memacu adrenalin, saya juga merasa makin dekat dengan alam,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Air Terjun Widuri diharapkan semakin dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan di Kabupaten Grobogan. Perhutani membuka ruang kerja sama dan sinergi dengan berbagai pihak untuk terus mengembangkan potensi wisata hutan yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat tanpa mengabaikan prinsip kelestarian lingkungan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025