BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (24/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat menghadiri undangan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Cilacap dalam kegiatan pembekalan pengelolaan lahan Perhutani untuk mendukung Program “Cilacap Makmur”. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Desa Tambasri, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (23/10).

Acara ini dihadiri oleh jajaran Perhutani, di antaranya Kepala BKPH Wanareja, Kepala BKPH Sidareja Sukirto, Kepala RPH Wanareja Darmud, serta Kepala RPH Dayeuhluhur Sutedjo. Dari pihak BAZNAS Cilacap turut hadir Wakil Ketua IV Bidang Administrasi, SDM, dan Umum, Hamidan Majdi. Hadir pula Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum, H. Umar, serta perwakilan masyarakat calon penggarap lahan produktif di bawah tegakan hutan.

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Perhutani dan BAZNAS dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa hutan melalui pemanfaatan lahan bawah tegakan secara produktif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Program “Cilacap Makmur” menjadi salah satu langkah nyata dalam mendorong ketahanan pangan, pemberdayaan santri, serta peningkatan pendapatan masyarakat melalui pertanian terpadu di kawasan hutan.

Dalam sambutannya, Administratur KPH Banyumas Barat melalui Kepala BKPH Wanareja, Solehan, menyampaikan bahwa Perhutani sangat terbuka terhadap kolaborasi positif yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

“Melalui pembekalan ini, kami berharap seluruh pihak memahami ketentuan tata kelola hutan dan dapat memanfaatkan lahan secara bijak, produktif, serta tetap menjaga kelestarian hutan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua IV BAZNAS Cilacap, Hamidan Majdi, menyampaikan bahwa BAZNAS hadir sebagai fasilitator dalam memperkuat kapasitas masyarakat untuk mengelola lahan secara berkelanjutan.

“Program ini menjadi bagian dari upaya kami memberdayakan masyarakat dan santri agar lebih mandiri secara ekonomi,” katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum, H. Umar, menyambut baik kerja sama ini dan berharap pondok pesantren dapat menjadi contoh dalam pengelolaan lahan yang produktif, berlandaskan nilai-nilai keagamaan, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan pemetaan rencana tindak lanjut pengelolaan lahan Perhutani melalui model pertanian ramah lingkungan yang melibatkan para santri dan masyarakat desa hutan. (Kom-PHT/Byb/Twn)

Editor: Tri

Copyright © 2025