SOLOPOS.COM (01/12/2022) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta bersama Forum Komunikasi (Forkom) Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Karanganyar menanam 1.600 bibit pohon di Bukit Mongkrang, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Rabu (30/11/2022).

Jenis bibit yang ditanam, antara lain, beringin, preh, loa, dan gayam sejumlah 1.600 batang pohon. Lokasi penanaman berada di Petak 38 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tlogodringo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar.

Acara penanaman dihadiri Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) X Misbakhul Munir, Kepala BKPH Lawu Utara Sartono, dan Ketua PKSM Karanganyar Giyatno.

Selain itu, anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dono Lestari, anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP), anggota Masyarakat Peduli Api, sukarelawan Peduli Gunung Lawu, dan masyarakat sekitar.

Kegiatan tersebut untuk memperkaya jumlah vegetasi/tegakan di lereng Gunung Lawu, khususnya jalur pendakian Bukit Mongkrang. Selain itu untuk menjaga kelestarian alam agar kelak dapat dinikmati generasi mendatang.

Kegiatan ini juga diharapkan mampu mengedukasi anak-anak dan masyarakat sekitar akan pentingnya menanam pohon untuk masa depan.

Administratur KPH Surakarta melalui Kepala BKPH Lawu Utara, Sartono, menyampaikan penanaman dilaksanakan di Bukit Mongkrang kawasan hutan lindung petak 38-3 dan 38-4 dengan luasan lebih kurang tiga hektar.

“Penanaman dilaksanakan oleh beberapa stakeholder di kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini positif untuk senantiasa menjaga kelestarian hutan, khususnya di lereng Lawu agar fungsi dan manfaat hutan tetap terjaga dan berkelanjutan untuk saat ini dan yang akan datang,” tuturnya.

Sartono berharap setelah kegiatan ini ada kegiatan pemeliharaan tanaman sehingga apa yang dikerjakan saat itu akan tumbuh dan berkembang dengan baik di masa mendatang.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) X, Misbakhul Munir, menjelaskan kegiatan itu mengajak masyarakat menanam dan merawat pohon demi kelestarian alam dan menjaga sumber mata air untuk generasi mendatang.

Penanaman dilakukan di lahan masyarakat untuk mengantisipasi erosi, menerapkan pola pertanian terasiring, dan membikin rorak untuk pencegahan erosi.

“Kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kelestarian alam, khususnya di wilayah Bukit Mongkrang. Selain itu bisa menjadi salah satu sarana menjalin silaturahmi dan memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya reboisasi dan pelestarian alam,” tutur dia.

Sumber : solopos.com

Tanggal : 01 Desember 2022