sosialisasi narkoba@2014JAKARTA, PERHUTANI (16/12) – Perhutani gandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada peserta Pertiwana Nasional IV, di Bumi Perkemahan Cibubur, Selasa.

Agenda kegiatan ini digawangi oleh Kak Hezlisah dan Kak Lies Bahunta sebagai pengurus Saka Wanabakti Tingkat Nasional.

Sesuai agenda kegiatan wawasan kebangsaan pada Pertiwana IV, perwakilan anggota pramuka Saka Wanabakti se-Indonesia mendapatkan sosialisasi bahaya narkoba dari BNN, yang merupakan bagian dari pembinaan generasi penerus bangsa agar bisa meraih masa depan yang gemilang, berprestasi tanpa narkoba, sebagaimana disampaikan oleh Brigadir Jenderal Polisi Drs. Anang Pratanto selaku narasumber BNN membawa tema “Waspadai Bahaya Laten Narkoba”. Tak kurang 300 peserta ikut dalam sosialisasi ini.

Dalam paparanya, Kak Anang menyebut kondisi bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah kelangsungan hidup generasi bangsa, di mana salah satu faktor utamanya adalah narkoba dan pergaulan bebas.

“jika hal ini tidak diantisipasi bersama oleh seluruh komponen bangsa maka akan terjadi hilangnya generasi bangsa”, terang Anang.

“Adapun indikator dari hilangnya generasi bangsa adalah diawali dari remaja yang sudah coba-coba menyalahgunakan narkoba, yang diikuti oleh malas belajar dan suka membolos, tawuran antar pelajar atau mahasiswa, putus sekolah atau kuliah, menjadi preman jalanan, menjadi pengguna dan pengedar narkoba, hingga berujung di penjara, jika dapat diselamatkan berada ditempat rehabilitasi, akan tetapi jika tidak tertolong maka akan mengalami kematian karena over dosis”, ungkap Ayah 3 anak ini.

Anang juga menjelaskan bahwa bahaya narkoba jauh lebih berbahaya dari kejahatan lainnya. “Jelas lebih berbahaya karena dampaknya multidimensi yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara”, imbuhnya.

Lebih detil lagi Kepala BNN Provinsi Jabar ini mengatakan bahwa, narkoba dapat merubah kepribadian si korban secara drastis, menimbulkan sikap masa bodoh atas segala aturan dan norma, tidak segan mencuri atau menjual barang-barang dirumah, tidak dapat menjaga sopan santun terhadap orang tua, sehingga nama keluarga tercemar.

Sosialisasi lebih gayeng dengan diskusi dan tanya jawab aktif dari perwakilan pramuka Saka Wanabakti berbagai provinsi yang dipandu Kak Reni, Kaur Humas KPH Bandung Utara sebagai moderator.
(Kom PHT Mjk / Eko Eswe)

Editor  :  Dadang K Rizal

@copyright 2014