Lahan Perum Perhutani seluas 562,43 hektare di wilayah Majalengka, Indramayu, dan Sumedang yang semula ditanami jati kini ditanami pohon karet. Jati kurang memiliki nilai ekonomi tinggi dibandingkan dengan karet. Pimpinan Proyek Pengembangan Hutan Tanaman Karet Majalengka Noor Rohman mengatakan hal itu seusai melakukan penanaman karet di petak 51 BKPH Sahbandar, Kecamatan Kertahati, Kamis, (12/12/2013).
Tanaman jati bernilai ekonomis setelah berusia puluhan tahun. Sementara tanaman karet di usia lima tahun sudah bisa disadap dan menghasilkan uang. Penanaman perdana secara simbolis dilakukan oleh Direktur Umum Perum Perhutani Bambang Sukmananto, disertai Direktur SPDH dan PUHR Mustoha Iskandar, Kepala Unit III Perum Perhutani Jabar Banten Dadang Hendaris, serta sejumlah pejabat lainnya.
Sumber  : Pikiran Rakyat Hal. 19
Tanggal  : 13 Desember 2013