BANYUMAS TIMUR, PERHUTANI (08/05/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur melaksanakan diskusi bersama Kelompok Tani Lahar Timbang dari Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, bertempat di Aula Kantor Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Karangkobar, Rabu (07/05).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Madya Perencanaan dan Pengembangan Bisnis KPH Banyumas Timur dan jajaran, Kepala BKPH Karangkobar, Kepala Urusan Teknik Kehutanan BKPH Karangkobar, serta pengurus Kelompok Tani Lahar Timbang.
Administratur KPH Banyumas Timur melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Yayan Setiawan, menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi masyarakat Desa Sumberejo yang diwakili oleh Agus Subekti. Ia menjelaskan bahwa secara prinsip masyarakat diperkenankan memanfaatkan kawasan hutan untuk kebutuhan air bersih, namun harus mengikuti ketentuan dan perizinan yang berlaku.
“Pemanfaatan air dapat dilakukan melalui pola kerja sama business to business atau kelola sosial, dengan ketentuan bahwa pemanfaatan air hanya digunakan oleh masyarakat sekitar hutan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Yayan.
Senada dengan itu, Kepala Sub Seksi Wisata dan Agro, Bambang Ruswanto, menambahkan bahwa kerja sama pemanfaatan air bersih di kawasan hutan harus tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
“Pemanfaatan bisa dilakukan melalui kerja sama dengan mitra berbadan hukum, atau dalam bentuk kelola sosial. Namun yang utama adalah tetap menjaga kawasan sekitar sumber air, menjaga pohon-pohon penyangga, serta melakukan penanaman pohon penyimpan air seperti beringin dan aren,” tegas Bambang.
Ketua Kelompok Tani Lahar Timbang, Agus Subekti, menyampaikan apresiasi kepada Perhutani yang telah memberikan arahan mengenai tata cara pemanfaatan air bersih di kawasan hutan.
“Dengan adanya pencerahan ini, kami akan mensosialisasikan kembali kepada masyarakat, agar ke depan pemanfaatan air bersih dapat dilakukan dengan tertib dan sesuai ketentuan. Air ini nantinya hanya akan digunakan untuk kebutuhan air minum dan sehari-hari masyarakat, khususnya warga Dusun Simbar,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kelompoknya telah melakukan penanaman sekitar mata air dengan total 1.000 plances pohon beringin dan aren, sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian sumber air. (Kom-PHT/Byt/Str)
Editor: Tri
Copyright © 2025