PURWODADI, PERHUTANI (12/09/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melaksanakan patroli gabungan antisipasi kebakaran di kawasan Agroforestry Tebu pada areal hutan petak 94E-2, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tumpuk, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Anggil-anggil, Kamis (11/09).

Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran Kepala RPH di wilayah BKPH Tumpuk, yaitu Kepala RPH Tumpuk, Kepala RPH Anggil-anggil, dan Kepala RPH Teges beserta anggota. Patroli juga didampingi oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dokoro Hutan Lestari.

Patroli dilakukan untuk memastikan keamanan areal Agroforestry Tebu kemitraan dari potensi kebakaran, sekaligus sebagai upaya komunikasi sosial dengan masyarakat desa hutan. Dalam kegiatan tersebut, petugas juga memberikan pengarahan kepada para penggarap agar senantiasa menjaga kelestarian hutan serta waspada terhadap bahaya kebakaran.

Saat ini, Agroforestry Tebu dengan skema kemitraan Perhutani bersama LMDH di BKPH Tumpuk tercatat seluas 37,92 hektare yang tersebar pada 10 petak di 2 RPH, yakni RPH Tumpuk dan RPH Anggil-anggil. Selain itu, Perhutani juga menjalin kerja sama kemitraan Agroforestry Tebu dengan PT Global Synergie System (SGS) pada 2 petak di wilayah RPH Anggil-anggil dengan luas 18,56 hektare. Melalui program ini, Perhutani turut mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Administratur KPH Purwodadi, Untoro Tri Kurniawan, menyatakan bahwa patroli gabungan ini merupakan langkah preventif dalam menjaga areal Agroforestry Tebu. Ia mengatakan bahwa patroli tersebut merupakan langkah preventif untuk memastikan areal Agroforestry Tebu yang dikelola bersama masyarakat tetap aman dari ancaman kebakaran.

“Perhutani menekankan pentingnya sinergi antara Perhutani, LMDH, dan mitra usaha agar pengelolaan hutan produktif sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.”

Kepala BKPH Tumpuk, Aries Supriyanto, menegaskan pentingnya patroli gabungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama. “Selain menjaga keamanan areal tebu, kegiatan ini juga kami gunakan untuk berdialog dengan masyarakat agar mereka lebih sadar pentingnya pencegahan kebakaran,” jelasnya.

Senada, Ketua LMDH Dokoro Hutan Lestari, Ponco Sriyanto, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan Perhutani. Ia menuturkan bahwa pihaknya dari LMDH merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari Perhutani.

“Dengan komunikasi yang terjalin baik, masyarakat lebih sadar akan kewajiban menjaga lahan garapannya sekaligus ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan. Sinergi ini sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat maupun kelestarian lingkungan.”

Dengan adanya patroli gabungan ini, diharapkan areal Agroforestry Tebu di BKPH Tumpuk tetap aman, produktif, dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat sekitar hutan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)

Editor: Tri

Copyright © 2025