GUNDIH, PERHUTANI (17/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih menggelar kegiatan pembinaan kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) terkait larangan penggunaan bahan berbahaya jenis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dalam pembersihan gulma. Kegiatan dilaksanakan di petak 62, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Krai, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gundih, pada Minggu (15/06). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BKPH Gundih beserta jajaran dan anggota LMDH Wana Indah, Desa Wonorejo, Kecamatan Geyer.
Perhutani KPH Gundih melalui jajaran BKPH Gundih terus aktif memberikan edukasi kepada para pesanggem atau petani penggarap yang bekerja sama dalam pemanfaatan lahan hutan untuk pertanian. Tujuan dari pembinaan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan bahan B3 secara tepat guna mengurangi risiko terhadap ekosistem hutan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Administratur KPH Gundih, Haris Setiana, melalui Kepala BKPH Gundih, Gudel, menyampaikan bahwa pembinaan ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali bahaya penggunaan bahan kimia B3 dalam kegiatan pertanian di kawasan hutan.
“Selain materi tentang bahaya penggunaan bahan aktif B3, Perhutani juga memberikan edukasi mengenai cara perawatan tanaman kayu putih, serta larangan membakar serasah di sekitar tanaman tersebut. Tanaman kayu putih sangat rentan terhadap api dan mudah terbakar,” jelas Gudel.
Ia menambahkan bahwa Perhutani mendorong pesanggem untuk beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan, seperti penyiangan manual atau penggunaan bahan organik yang lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan.
“Prinsip utamanya adalah kehati-hatian dalam setiap aktivitas di sekitar tanaman kayu putih. Langkah ini sejalan dengan kebijakan lingkungan perusahaan dalam meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem hutan dan menjaga kesehatan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Ketua LMDH Wana Indah, Priyono, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas edukasi yang diberikan. Selama ini kami menggunakan bahan kimia tanpa memahami dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan kami sendiri,” ungkapnya.
Melalui pembinaan seperti ini, Perhutani KPH Gundih berharap dapat terus memperkuat sinergi dengan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan, sekaligus mengoptimalkan potensi ekonomi berkelanjutan dari sumber daya hutan yang ada. (Kom-PHT/Gdh/Dwi)
Editor: Tri
Copyright © 2025