PURWODADI, PERHUTANI (29/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi menggelar kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) bersama Pramuka Saka Wanabakti di kawasan wisata alam Sendang Wangi Desa Sumberagung, Kabupaten Grobogan, yang berada di wilayah Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pekuwon, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung, pada Sabtu (28/06).
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk pendalaman Krida Reksa Wana ini merupakan bagian dari upaya pemenuhan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) bidang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta SKK Pemanduan. Selain menjadi wadah pendidikan karakter dan kepemimpinan berbasis lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sarana pengenalan potensi wisata edukatif di kawasan hutan, khususnya Sendang Wangi.
Sebanyak 23 anggota Pramuka Saka Wanabakti dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Grobogan mengikuti kegiatan ini. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BKPH Bandung, BKPH Karangasem, dan BKPH Tumpuk, beserta empat orang Kepala RPH dan satu Kepala Urusan Tata Usaha BKPH Bandung. Tak ketinggalan, perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjungharjo Manunggal dan LMDH Sendangwangi Agung turut mendukung kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto, menyampaikan apresiasi atas semangat para anggota Saka Wanabakti dalam menempuh pendidikan lingkungan.
“Pendalaman Krida Reksa Wana ini merupakan bagian dari perlindungan dan pengamanan hutan yang sangat strategis, terutama menjelang musim kemarau,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan bukan sekadar syarat dalam kepramukaan, tetapi merupakan tanggung jawab ekologis. “Setiap peserta diharapkan menjaga kondisi fisik, mematuhi instruksi instruktur, dan mengikuti kegiatan praktik dengan serius, namun tetap memperhatikan keselamatan,” tambahnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini merupakan bagian dari pendidikan karakter untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya tangguh, tetapi juga peduli terhadap kelestarian hutan dan lingkungan.
Sementara itu, Ketua Dewan Saka Pramuka Saka Wanabakti, Leo Sadani, yang juga menjadi peserta kegiatan, menyampaikan kesan positifnya. “Kegiatan ini memberikan banyak pengalaman langsung kepada kami. Tidak hanya belajar secara teori tentang karhutla, tetapi juga praktik nyata di lapangan, termasuk simulasi pemadaman dan pengenalan medan. Tempat ini sangat cocok untuk pelatihan kepramukaan berbasis lingkungan,” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin karena selain menambah pengetahuan, juga mempererat kebersamaan antaranggota saka dan memperkenalkan destinasi alam seperti Sendang Wangi kepada masyarakat luas.
Kawasan Sendang Wangi sendiri merupakan lokasi wisata berbasis konservasi yang dikelola secara kolaboratif antara Perhutani dan LMDH. Keunikan alam, air belerang yang jernih, kesejukan udara, serta keberadaan sendang yang diyakini tidak pernah kering meski musim kemarau menjadikan kawasan ini sangat cocok untuk kegiatan edukatif sekaligus rekreatif.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Perhutani kembali menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda cinta lingkungan sekaligus memberdayakan kawasan hutan sebagai ruang pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025