KEDU UTARA, PERHUTANI (23/09/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bersama PT Geodipa Energi Unit Dieng serta Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VII Banjarnegara terus berupaya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat desa sekitar hutan. Salah satunya melalui pengembangan usaha kopi yang dikelola Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sisinga di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Dieng Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, Selasa (23/09).

LMDH Sisinga telah lama menjalin kerja sama dengan Perhutani dalam pemanfaatan lahan hutan di bawah tegakan untuk budidaya kopi. Seiring waktu, kelompok ini berhasil menjadikan kopi sebagai salah satu produk unggulan desa dengan mengembangkan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Produk kopi yang dihasilkan tidak hanya dijual dalam bentuk biji, tetapi juga telah dipasarkan dalam kemasan dengan merek sendiri, sehingga memiliki nilai tambah dan daya saing di pasaran.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, menyampaikan bahwa kerja sama antara Perhutani, Geodipa, CDK, dan masyarakat desa melalui LMDH merupakan langkah nyata dalam mewujudkan keharmonisan antara fungsi kelestarian hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Perhutani terus mendukung dan mendorong LMDH untuk memanfaatkan peluang usaha yang ramah lingkungan, salah satunya budidaya kopi. Dengan adanya inovasi pemasaran dalam bentuk kemasan, harapannya kopi Sisinga dapat dikenal lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelas Maria.

Ketua LMDH Sisinga, Giyanto, mengungkapkan bahwa keberhasilan kelompoknya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, khususnya Perhutani. Pihaknya berterima kasih atas pendampingan yang diberikan.

“Awalnya kami hanya menanam kopi sebagai selingan, namun kini sudah berkembang menjadi usaha UMKM yang memberi penghasilan tambahan. Ke depan kami berharap bisa meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran, sehingga kopi Sisinga benar-benar menjadi identitas desa kami,” ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, Perhutani bersama Geodipa dan CDK Wilayah VII berkomitmen untuk terus mengawal pengembangan potensi lokal masyarakat desa hutan. Sinergi ini diharapkan tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri

Copyright © 2025