KEDU UTARA, PERHUTANI (01/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar hutan melalui pemanfaatan lahan di bawah tegakan untuk kegiatan produktif. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut terlihat di Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, yang berada dalam wilayah kerja Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Magelang, tepatnya di kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Temanggal. Di wilayah ini, Perhutani bersama masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Makmur mengembangkan budidaya tanaman kopi. Sabtu (30/11).

Kerja sama antara Perhutani dan LMDH Sido Makmur telah berlangsung selama beberapa tahun dengan memanfaatkan lahan di bawah tegakan hutan secara legal dan berkelanjutan. Masyarakat diberi kesempatan mengelola lahan dengan menanam kopi tanpa mengganggu fungsi utama kawasan hutan. Program ini tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga membuka peluang peningkatan pendapatan bagi warga desa sekitar hutan.

Administratur Perhutani KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Magelang, Yulianto, menyampaikan bahwa kemitraan pengelolaan kopi di Desa Sukomulyo merupakan bukti nyata sinergi kuat antara Perhutani dan masyarakat.

Perhutani hadir bukan hanya sebagai pengelola hutan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam mendorong kesejahteraan ekonomi. Melalui kemitraan pemanfaatan lahan di bawah tegakan untuk budidaya kopi, masyarakat memperoleh sumber penghasilan berkelanjutan, sementara hutan tetap terjaga kelestariannya.

Ia menjelaskan bahwa pola kemitraan tersebut sejalan dengan program pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang mengedepankan keseimbangan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Perhutani secara rutin memberikan pendampingan kepada petani, baik mengenai teknik budidaya, pemeliharaan tanaman, maupun upaya peningkatan kualitas dan produktivitas hasil panen kopi.

Ketua LMDH Sido Makmur Desa Sukomulyo, Kojar, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Perhutani telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian warga.

Sebelum adanya kemitraan ini, banyak warga hanya mengandalkan pekerjaan serabutan. Dengan adanya budidaya kopi di lahan di bawah tegakan hutan, pendapatan masyarakat menjadi lebih pasti dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa kegiatan budidaya kopi juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap kawasan hutan. Masyarakat semakin peduli pada kelestarian hutan karena menyadari bahwa keberlangsungan usaha mereka bergantung pada kondisi hutan yang terjaga.

Dengan sinergi yang terus diperkuat antara Perhutani dan LMDH, diharapkan budidaya kopi di kawasan RPH Temanggal BKPH Magelang semakin berkembang, memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat Desa Sukomulyo, serta mendukung terwujudnya pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan. (Kom-PHT/Kdu/Nurul)

Editor: Tri
Copyright © 2025