KEDIRI, PERHUTANI (9/12/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri turut hadir dan berpartisipasi dalam Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, pada Senin (9/12).

Apel ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno, Wakil Kepala Perhutani KPH Kediri Utara Bambang Ribudiono, serta sejumlah pihak terkait, termasuk Polres Kediri, Kodim 0809/Kediri, Dinas Perhubungan, Tagana, PMK Kabupaten Kediri, Satpol PP, dan Relawan Peduli Bencana.

Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa, menjelaskan bahwa apel ini bertujuan memperkuat sinergi antar-pemangku kepentingan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat di wilayah Kabupaten Kediri. Ia menyoroti potensi bencana banjir di Kecamatan Grogol dan Banyakan, angin puting beliung di Kecamatan Ngancar, Wates, Ringinrejo, dan Plosoklaten, serta longsor di Kecamatan Semen.

“Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap curah hujan tinggi, terutama memastikan saluran air tidak tersumbat karena hal tersebut sering memicu banjir. Selain itu, perhatian khusus perlu diberikan untuk keselamatan anak-anak saat debit air meningkat,” ujar Dewi.

Wakil Kepala Perhutani KPH Kediri Utara, Bambang Ribudiono, menyampaikan bahwa Perhutani terus bersinergi dengan stakeholder untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi. Upaya yang dilakukan meliputi penanaman pohon, patroli hutan, dan pelestarian hutan di wilayah kerja KPH Kediri, khususnya di Kecamatan Kandangan, Puncu, Ngancar, serta wilayah barat Sungai Brantas seperti Kecamatan Semen dan Banyakan.

“Dengan sinergi yang kuat, kami berharap segala bentuk bencana alam yang sulit diprediksi dapat diatasi dengan cepat dan baik,” ungkap Bambang.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Djoko Sukrisno, menambahkan bahwa upaya mitigasi bencana juga melibatkan 30 tim siaga bencana desa yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Kediri. “Keberadaan tim ini bertujuan membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, sekaligus mempercepat koordinasi antara desa dan kabupaten,” tuturnya.

Melalui berbagai upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama seluruh pihak berharap dapat menciptakan kesiapsiagaan yang optimal dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah tersebut. (Kom-PHT/Kdr/Ton)

Editor:Lra
Copyright©2024