BANTEN, PERHUTANI (22/06/2022) | Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten menerima kunjungan kerja Delegasi Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi dalam rangka tindak lanjut kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi terkait pengembangan Hutan Mangrove. Bertempat di petak 18 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Serang Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten. Rabu (22/06).

Dalam kunjungan tersebut Delegasi Pemerintahan Arab Saudi Osama Faqeeha dan Mubarak Al Rashedi  didampingi oleh perwakilan Kementrian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Nani Hendiarti, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diterima oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten yang diwakili oleh Wakil Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Dadhut Sujanto dan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum – Ciliwung Pina Ekalipta. Hadir juga dalam acara tersebut Muspika Teluk Naga dan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tapas Jaya David Yapsaris.

Kegiatan diawali dengan penanaman tanaman mangrove secara simbolis, dilanjutkan peninjauan area mangrove/silvofishery dan dialog dengan kelompok masyarakat peduli mangrove.

Dadhut Sujanto mengucapan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi yang sudah peduli dan berencana untuk mengembangkan hutan mangrove di Kawasan Perhutani. Keberadaan dan fungsi hutan mangrove harus terus kita tingkatkan karena selain berfungsi sebagai penyumbang karbon juga bermanfaat untuk sektor ekonomi dan sosial.

“Hutan Mangrove memiliki fungsi penting sebagai penyerap emisi karbondioksida, selain itu jika dilihat dari fungsi ekonomis, hutan mangrove merupakan tempat mata pencaharian masyarakat untuk budidaya ikan bandeng melalui system silvofishery, pembuatan garam dan dengan menatanya bisa juga dikembangkan menjadi objek wisata,”Tuturnya.

Sementara Osama Faqeeha mengatakan bahwa Hutan mangrove sangat penting untuk perubahan iklim, karena hutan pasang surut yang sangat produktif dan kaya keanekaragaman hayati menyerap karbon lebih cepat daripada hutan terestrial. Semakin banyak CO2 yang ditangkap mangrove, semakin cepat gas rumah kaca dikeluarkan dari atmosfer. Ekosistem yang khas juga melindungi pantai dan dapat membantu mencegah kerusakan langsung jika terjadi badai.

“Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah melakukan upaya signifikan untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Mengurangi emisi karbon sangat penting untuk memperlambat dampak perubahan iklim dan memulihkan keseimbangan lingkungan,”Pungkasnya.

(Kom-PHT /Btn/HJ).

Editor : AGS
Copyright©2022