BALAPULANG, PERHUTANI (28/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang menghadiri pertemuan Pembentukan Kelompok Tani Wana dan sosialisasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Tahun 2026 mengenai subsidi pupuk bagi petani dan pesanggem di wilayah kerja Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Balapulang untuk Desa Balapulang Kulon. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Balapulang Kulon, Kecamatan Balapulang, pada Sabtu (27/09).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari, Kepala BPP Kecamatan Balapulang, Kepala Desa Balapulang, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Manggala Darma, serta para ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan LMDH Manggala Darma. Pertemuan lintas sektor ini digelar dengan agenda pembentukan kelompok tani wana dan sosialisasi penyusunan RDKK untuk pengadaan pupuk bersubsidi tahun 2026, khususnya bagi petani dan pesanggem lahan hutan.
Administratur KPH Balapulang melalui Kepala BKPH Margasari, Rosikin, menyampaikan apresiasi kepada jajaran BPP Kecamatan Balapulang atas koordinasi yang dilakukan bersama desa-desa sekitar hutan serta atas sinergi dalam melaksanakan pembentukan kelompok tani dan sosialisasi kepada calon penerima pupuk bersubsidi untuk alokasi tahun 2026.
“Melalui pembentukan kelompok tani wana dan sosialisasi ini, diharapkan petani segera mendapatkan subsidi pupuk agar hasil panen dapat meningkat sehingga daya beli penggarap lahan hutan pun ikut terdongkrak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Balapulang Kulon, Edi Purwanto, menjelaskan bahwa pupuk bersubsidi bagi pesanggem telah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022. Salah satu komoditas yang mendapat perhatian adalah tanaman jagung, yang banyak dikembangkan petani di sawah maupun kawasan hutan melalui sistem tumpangsari.
Dalam pemaparannya, Kepala BPP Kecamatan Balapulang, Iwan Setiawan, menyampaikan bahwa para petani dan pesanggem yang dua tahun terakhir belum mendapatkan subsidi pupuk akan mulai memperoleh alokasi pada tahun mendatang.
“Kami berharap agar pupuk yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang usaha tani, khususnya komoditas jagung, sehingga hasil produksi pertanian lebih bermutu dan optimal, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya. (Kom-PHT/Bpl/Pku)
Editor: Tri
Copyright © 2025