TASIKMALAYA, PERHUTANI (05/08/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya melalui Wakil Administratur/KSKPH Tasikmalaya, Rodiana Rahman Beseta Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan, Agraria, Dan Komunikasi Perusahaan (KSS HKAKP), Salim menghadiri Seminar Nasional bertema “Dampak Perang Dagang Global terhadap Stabilitas dan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia: Krisis dan Stagflasi Menanti”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis (DPP CAS) dan dilaksanakan di Ballroom Hotel Aston Inn Kota Tasikmalaya selama Dua (2) hari, Sabtu dan Minggu(04/08).
Seminar dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum DPP CAS Maulana Maududi, yang menyampaikan pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi ketidakpastian global. “Kami berharap seminar ini menjadi ruang reflektif sekaligus strategis untuk memperkuat kolaborasi nasional, khususnya dalam membangun daya tahan ekonomi daerah. Peran sektor kehutanan, energi, keuangan, hingga UMKM harus disinergikan untuk menjawab tantangan zaman,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Sekretaris Daerah turut hadir, mewakili Wali Kota. Kegiatan ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, seperti Danlanud Wiriadinata, Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Kepala OJK Tasikmalaya, serta perwakilan camat dan lurah se-Kota Tasikmalaya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Administratur/KSKPH Tasikmalaya menyampaikan bahwa sektor kehutanan memiliki peran penting dalam menopang ketahanan ekonomi wilayah. “Kami dari Perhutani percaya bahwa pengelolaan hutan yang berkelanjutan harus selaras dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan. Forum ini memperkuat pemahaman kami tentang pentingnya kolaborasi lintas sektor di tengah tekanan ekonomi global,” ujarnya.
Perum Perhutani KPH Tasikmalaya secara aktif terus mendorong berbagai program pemberdayaan masyarakat berbasis kelestarian lingkungan, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna mengakselerasi pembangunan ekonomi di kawasan hutan negara.
Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi ekonomi, dan pengusaha nasional yang mengupas berbagai dampak konflik perdagangan dunia, potensi stagflasi, serta strategi penguatan sektor-sektor produktif berbasis kerakyatan.
Melalui partisipasi aktif dalam forum ini, Perhutani menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mendorong pembangunan daerah yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)
Editor: EM
Copyright © 2025