PATI, PERHUTANI (18/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati menjalin sinergi bersama Kepolisian Sektor (Polsek), pemerintah desa, dan petani penggarap dengan melakukan pengecekan lokasi ketahanan pangan tanaman jagung di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukolilo Kabupaten Pati pada Senin (16/06).

Kegiatan pengecekan lokasi bersama ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas jagung, di wilayah kerja BKPH Sukolilo. Kegiatan ini melibatkan Polsek Sukolilo dan Polsek Kayen.

Pengecekan lokasi tersebut diikuti oleh Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukolilo serta Kepala Urusan Teknik BKPH Sukolilo. Hadir pula Kapolsek Sukolilo bersama Bhabinkamtibmas Desa Guwo, Kepala Desa Sukolilo, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukolilo, dan Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sukolilo. Sebelum pengecekan lapangan, dilakukan terlebih dahulu rapat bersama di Balai Desa Sukolilo yang membahas penyediaan lahan untuk penanaman jagung di kawasan hutan, tepatnya di petak 2 wilayah Desa Sukolilo.

Administratur KPH Pati melalui Kepala RPH Sukolilo, Bambang Suprayitno, menjelaskan bahwa lahan yang direncanakan untuk penanaman jagung berada di petak 2 RPH Sukolilo. Lahan tersebut terbagi dalam enam persil dengan total luas sekitar 40 hektare, di mana dua hektare di antaranya sudah terdapat tanaman kehutanan berupa sonokeling.

“Lahan yang akan dipergunakan untuk penanaman jagung dalam menunjang ketahanan pangan adalah di petak 2 RPH Sukolilo, terbagi dalam enam persil seluas 40 hektare, termasuk dua hektare tanaman sonokeling,” jelasnya.

Kapolsek Sukolilo, AKP Sahlan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut perintah langsung dari Kapolresta Pati, AKBP Joko Wahyudi, dalam rangka mendukung keberhasilan program swasembada pangan pemerintah. “Rencananya pada Juli–Agustus mendatang akan dilakukan penanaman jagung secara serentak, termasuk di petak lokasi ini,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan para petani penggarap (pesanggem) agar dalam pemanfaatan lahan kawasan hutan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. “Sebelumnya, Polsek Sukolilo juga telah melaksanakan program ketahanan pangan dengan menanam jagung di petak 2 RPH Sukolilo bersama LMDH pada bulan Mei lalu, dengan hasil panen mencapai 304 ton,” pungkasnya.

Sementara itu, secara terpisah di wilayah Kecamatan Kayen, Kapolsek Kayen, AKP Parsa, juga melaksanakan kegiatan peninjauan lokasi bersama pemerintah desa dan petani yang tergabung dalam kelompok tani Desa Sumbersari dan sekitarnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak para ketua kelompok tani hutan untuk berkoordinasi dengan Perhutani agar lahan-lahan yang telah diajukan dalam program perhutanan sosial dan belum mendapatkan persetujuan dari Cabang Dinas Kehutanan (CDK) dapat segera terealisasi.

“Sehingga kelompok tani hutan di wilayah Kecamatan Kayen seperti di Desa Sumbersari, Durensawit, Beketel, dan Jimbaran bisa mendapatkan bantuan benih jagung, pupuk, maupun alat pertanian,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa masa tanam tanaman jagung di wilayah Kecamatan Kayen diperkirakan berlangsung pada bulan Oktober.

Pihak desa, LMDH, dan kelompok tani dari Kecamatan Kayen maupun Sukolilo menyatakan siap dan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan jagung. (Kom-PHT/Pti/Rsw)

Editor: Tri

Copyright © 2025