KEBONHARJO, PERHUTANI (06/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo terus menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat sekitar hutan yang terdampak kekeringan di Dukuh Ngapus, Desa Ketringan, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gayam, pada Senin (06/10).

Pendistribusian dilakukan menggunakan mobil tangki berkapasitas ±10.000 liter, dengan berkoordinasi bersama pemerintah desa untuk menjangkau lokasi-lokasi yang membutuhkan bantuan. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengatasi krisis air akibat musim kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut.

Administratur KPH Kebonharjo melalui Kepala BKPH Gayam, Subandiyono, menyampaikan bahwa pendistribusian air bersih dilakukan secara bertahap agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi, terutama di wilayah yang sumber airnya belum pulih.

“Perhutani dalam penyaluran air bersih selalu berkoordinasi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Pemerintah Desa agar pelaksanaan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran,” jelas Subandiyono.

Selain itu, Perhutani juga membuka kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih untuk mengajukan permohonan resmi kepada KPH Kebonharjo. Permohonan tersebut nantinya akan diteruskan ke Divisi Regional Jawa Tengah untuk mendapat persetujuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kepala Desa Ketringan, Wahono, yang didampingi pengurus LMDH dan perangkat desa, menyampaikan apresiasi atas bantuan yang rutin diberikan Perhutani setiap musim kemarau.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Kebonharjo yang selalu peduli dan membantu penyaluran air bersih bagi warga kami saat kemarau. Bantuan ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari, dan sekitar 40 kepala keluarga terbantu,” ujarnya.

Penanganan kekeringan oleh Perhutani tidak hanya sebatas penyaluran air bersih, tetapi juga melalui edukasi kepada masyarakat agar turut menjaga kelestarian sumber mata air dengan menanam tanaman yang mampu menyimpan cadangan air. Dengan langkah kolaboratif ini, diharapkan keberlanjutan ekosistem hutan dan ketersediaan air di musim kemarau dapat terus terjaga. (Kom-PHT/Kbh/Ari)

Editor: Tri

Copyright © 2025