PURWOREJO, suaramerdeka.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Kedu Selatan yang berkedudukan di Kabupaten Purworejo kembali menyerahkan dana sharing atau bagi hasil pengelolaan hutan kepada mitranya. Tahun 2014 ini, dana sharing yang diserahkan totalnya mencapai Rp 1 miliar lebih.

Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan Kedu Selatan Toni Suratno mengungkapkan hal itu di sela-sela penyerahan dana sharing di Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh, Purworejo, Kamis (28/8). Dalam acara tersebut diadakan pengobatan gratis hasil kerja sama antara Perum Perhutani KPH Kedu selatan dengan PD Apotek Daerah.

“Dana sharing atau corporate social responsibility (CSR) itu diserahkan untuk lima kabupaten, meliputi Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Banjarnegara, dan Banyumas. Untuk Purworejo sendiri sebesar Rp 178 juta,” katanya.

Lebih lanjut diungkapkan Toni, Kabupaten Purworejo rata-rata setiap tahun menerima Rp 200 juta. Dana sharing itu diperoleh dari hasil penyadapan getah pinus maupun tebangan pinus dan sengon.

Kegiatan tersebut dikerjasamakan Perhutani dengan masyarakat sekitar yang merupakan bagian dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Selain itu, KPH Kedu selatan tiap tahun juga menyetor tidak kurang dari Rp 800 juta sebagai Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) atau pajak kepada pemerintah.

“Kami juga bekerja sama dengan para petani dalam pemanfaatan lahan di bawah tegakan untuk budidaya palawija maupun tanaman-tanaman perkebunan yang diperkenankan oleh Perhutani. Tidak kurang dari Rp 900 juta dihasilkan dalam setahun dan di Kabupaten Purworejo sendiri menghasilkan Rp 150 juta,” katanya.

Toni mengucapkan terima kasih kepada LMDH atas kerja sama selama ini, sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang diharapkan. “Kami berharap ke depan kepada para penyadap atau Kelompok Tani Sadap yang dinaungi oleh Forum LMDH bisa meningkatkan produktifitas sadapan maupun tebangan sehingga nantinya kedepan hasil CSR yang diperoleh akan lebih besar,” katanya.

Ditambahkan, Perhutani juga siap bekerja sama dengan masyarakat dalam pengembangan wana wisata. Khususnya kawasan hutan yang memiliki potensi wisata, seperti di Wonosido bisa dikembangkan untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Purworejo Kendrasmoko yang hadir mewakili Bupati Purworejo H Mahsun Zain menjelaskan, dana sharing yang diterima tersebut sesungguhnya potensi di luar APBD yang bisa digali untuk membangun Purworejo. “Kami sampaikan apresiasi kepada Perum Perhutani KPH Kedu Selatan yang telah melakukan kerja sama sehingga membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar hutan,” katanya.
( Nur Kholiq / CN31 / SMNetwork )

Sumber : www.suaramerdeka.com
Tanggal : 28 Agustus 2014