BALAPULANG, PERHUTANI (17/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang melaksanakan kegiatan cutting test bersama Kelompok Tani Wana Mekar Sari di Petak 86A, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kaligimber, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari, Desa Banjaranyar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, pada Senin (17/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Administratur KPH Balapulang beserta jajaran kepala seksi, segenap Asper, KRPH, Tim Penguji, Mandor Tebang, Poktan Wana Mekar Sari, kontraktor tebangan, serta para pekerja bidang tebangan.
Wakil Administratur KPH Balapulang, Susanto, menyampaikan bahwa cutting test merupakan instrumen penting untuk memantau realisasi produksi kayu pada petak yang sedang dikelola.
“Pelaksanaan cutting test harus dilakukan secara serius meskipun telah sering dilakukan. Dengan metode yang kita terapkan saat ini, kita dapat memantau dan memastikan bahwa realisasi produksi kayu sesuai target dan rencana yang telah ditetapkan. Hasil uji ini menjadi dasar evaluasi pengelolaan hutan, membantu mandor dan petugas dalam menerapkan metode penebangan yang optimal dan efisien, serta memastikan kegiatan tebangan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI),” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa hasil tebangan yang tidak memenuhi standar kayu pertukangan tetap dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar desa hutan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti kayu bakar.
Sebelum pelaksanaan cutting test, kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Robi’in, tokoh agama dari Dusun Kaligimber, sebagai bentuk ungkapan syukur dan harapan keselamatan serta kelancaran kegiatan tebangan di wilayah KPH Balapulang.
Pengurus Poktan Wana Mekar Sari, Tarjono, turut menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.
“Kegiatan cutting test sangat penting untuk mengetahui sampel per pohon guna memastikan perolehan produksi sesuai ketetapan. Kami bersama anggota kelompok tani juga memanfaatkan seresah atau limbah kayu sebagai alternatif bahan bakar sehari-hari menggantikan gas, sebagai langkah menuju penggunaan energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam memastikan pengelolaan hutan berjalan optimal, produktif, dan sesuai kaidah teknis yang berlaku. (Kom-PHT/Bpl/Pku)
Editor: Tri
Copyright © 2025