MADIUN, PERHUTANI (28/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menghadiri Rapat Koordinasi Zero Accident Award Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Madiun, bertempat di Ruang Rapat Kantor Disnaker Kota Madiun, Selasa (28/10).
Kegiatan ini merupakan rangkaian tahap persiapan pelaksanaan Zero Accident Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada perusahaan atau instansi yang berhasil menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan mencapai nol kecelakaan kerja selama periode penilaian.
Rapat dibuka dan dipimpin oleh Kepala Disnaker Kota Madiun, Agus Siswanta, dan diikuti oleh sejumlah perusahaan dan instansi penerima undangan, termasuk Perhutani KPH Madiun, BUMN/BUMD, industri manufaktur, jasa kesehatan, hotel, hingga perusahaan energi.
Administratur Perhutani KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite, melalui perwakilannya menyampaikan bahwa KPH Madiun mendukung penuh upaya pemerintah dalam meningkatkan standar keselamatan kerja. Dengan keikutsertaan pada kegiatan ini, Perhutani KPH Madiun menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan kerja dan mendukung terwujudnya zero accident dalam setiap aktivitas operasional.
“Keselamatan kerja adalah prioritas kami. Pengelolaan hutan memiliki banyak aktivitas lapangan dengan potensi risiko tinggi sehingga kedisiplinan dalam penerapan SOP dan K3 menjadi kunci utama. Kami berharap melalui program ini, budaya K3 semakin kuat di seluruh lini kerja KPH Madiun,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Disnaker Kota Madiun, Agus Siswanta menegaskan pentingnya penerapan budaya K3 secara konsisten untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Program Zero Accident Award diharapkan mampu mendorong perusahaan semakin disiplin dalam pengelolaan risiko dan perlindungan tenaga kerja.
“Zero accident bukan hanya soal angka nol tanpa kecelakaan, tetapi tentang bagaimana kita membangun budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan dan pencegahan risiko. Dengan komitmen yang kuat dan disiplin yang tinggi, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Kami berharap seluruh peserta dapat menjadi contoh bagi yang lain dalam menerapkan standar K3. Keselamatan kerja harus menjadi budaya bersama, bukan hanya sekadar pemenuhan aturan,” Pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)
Editor:Lra
Copyright©2025