MADIUN, PERHUTANI (20/05/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun melaksanakan Panen Raya Jagung Serentak Tahap II Bersama Polres Magetan untuk mendukung ketahanan pangan yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto bertempat di kawasan hutan petak 33b, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gangsiran, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sampung yang masuk wilayah Desa Mategal, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan, Selasa (20/5).

Hadir dalam kegiatan ini Pj Bupati Magetan Nizhamul, Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, Dandim 0804 Magetan Letkol Inf Hasan Dasuki, Administratur/KKPH Madiun Panca Putra M. Sihite, Kajari Magetan, Ketua Pengadilan Magetan, Ketua DPRD Magetan, sejumlah Kepala OPD Kabupaten Magetan, perwakilan dari PT Pupuk Indonesia, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Madiun, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta Komedian Isa Bajaj.

Administratur/KKPH Madiun, Panca Putra M. Sihite mengungkapkan bahwa lahan jagung yang hari ini dipanen berada di dalam kawasan hutan Perhutani KPH Madiun yang dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar hutan yang tergabung dalam LMDH Yosowono.

“Selama ini Perhutani KPH Madiun telah menjalin kerjasama agroforestry dengan puluhan LMDH yang anggotanya mencapai tujuh belas ribu orang. Kami mempersilakan masyarakat memanfaatkan atau menggarap lahan untuk menanam tanaman semusim seperti jagung, padi, singkong, cabai, dan lain-lain di antara tanaman kehutanan milik Perhutani. Ini menjadi bagian dari upaya Perhutani dalam mendukung ketahanan pangan Nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terang Panca.

Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa menyatakan bahwa program ini untuk mendukung Asta Cita ketahanan pangan, agar Magetan bisa menjadi lumbung pangan dan kesejahteraan petani menjadi utama.

“Ada 161 hektar lahan, per hektar menghasilkan 7-8,6 ton. Hari ini kita memanen sebanyak 1.384,6 ton, sedang harga pembelian pemerintah 5.500, jika dirupiahkan maka hasilnya sejumlah 7 milyar lebih. Semoga petani sejahtera dan makmur. ” ungkap Erik.

Bupati Magetan, Nizhamul dalam kesempatan yang sama menyatakan bahwa jagung memegang peran penting dalam ketahanan pangan. Jagung digunakan sebagai makan pokok di sejumlah  daerah, bahan pakan ternak, minyak dan bahan tepung lainnya. Di Kabupaten Magetan Tahun 2024 luas tanam jagung sekitar 19.034 hektar, produktifitas 85,13 kwintal per hektar, dengan produksi 162.030 ton. Kolaborasi antar instansi diperlukan dalam program ketahanan pangan agar swasembada pangan bisa terwujud.

“Selain memperkuat ketahanan pangan nasional, kedepan kami membuka peluang untuk menanam komoditas lain, tidak hanya Jagung,” ucap Nizhamul.

Sementara itu, Ketua LMDH Yosowono, Agus Dwi Wibowo menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas tanah yang dikelola oleh masyarakat Mategal sehingga mereka yang berada di pinggir hutan mendapatkan penghasilan dari tanaman yang ditanam di hutan.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mengawasi serta memberi motivasi ke petani Mategal untuk terus berinovasi agar mendapat hasil panen yang baik. Masyarakat mengelola lahan hutan untuk menyambung hidup. Terima kasih juga atas ketersediaan kebutuhan pupuk. Saat ini kami bekerjasama dengan Perhutani Madiun menggarap lahan hutan seluas 161 hektar,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

Editor:Lra
Copyright©2025