MANTINGAN, PERHUTANI (14/7/2017) | Perum Perhutani dan PT Semen Indonesia bersinergi untuk penanaman rumput raja (Pennisetum purpupoides) seluas 50 hektar di kawasan hutan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan Kabupaten Rembang bekerjasama dengan 3 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jatimulya Desa Kajar, LMDH Wono Kencono dan LMDH Wana Gua Pasucen Desa Bulu, Kabupaten Rembang.
Penanaman seluas 50 Ha merupakan pilot project tahun pertama yang akan disusul penanaman lanjutan seluas 500 Ha untuk mencapai commercial project minimal 1000 Ha.
Administratur Perhutani KPH Mantingan Toni Kuspuja mengatakan penanaman rumput raja pola agroforestry disela atau larikan tanaman kehutanan ini memberikan manfaat bagi masyarakat desa hutan untuk kesejahteraan mereka, selain itu pabrik semen di Rembang perlu bahan bakar ramah lingkungan seperti batang rumput raja ini rata-rata informasinya 300 ton per hari.
“Untuk commercial project akan ada perhitungan bisnis oleh Perhutani, Semen Indonesia dan LMDH yang terlibat sesuai biaya yang dikeluarkan masing-masing,” kata Toni.
Perum Perhutani berperan menyediakan lahan, menanggung pajak Bumi dan Bangunan, dan pendampingan kepada masyarakat, sedangkan PT Semen Indonesia menyediakan bibit dan pupuk, LMDH menyiapkan tenaga kerja, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan serta pemanenan didukung Pemerintah Desanya.
Rumput raja (Pennisetum purpupoides) adalah hasil perkawinan silang rumput gajah dengan rumput pennisetum tydoides Burn. Secara agronomi, rumput raja termasuk berumur panjang, tumbuh dengan tegak, berbentuk rumpun, perakaran dalam dan tinggi mencapai 4 meter, batang tebal dan keras, setelah tua daun akan melebar dan panjang dimana tulang daunnya keras. Penanamannya dengan stek dan sobekan. Rumput raja bermanfaat untuk hijauan makanan ternak, batang rumput raja digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar konvensional batubara. (Kom-PHT/Mtg/AS)
Editor : Soe
@Copyright©2017