NGAWI, PERHUTANI (16/7/2024) | Dalam rangka memberikan edukasi tentang lingkungan hidup dan kelestarian hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi mendukung dan memfasilitasi program pendidikan Green Youth Movement (GYM) Angkatan ke-2 tahun 2024. Program ini diikuti oleh 30 siswa dan siswi dari 15 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Ngawi dan bertempat di ruang Tectona KPH Ngawi. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) secara daring pada Senin (15/7) dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 6 hari, sampai dengan 20 Juli 2024.
Kepala KPH Ngawi, Andi Adrian Hidayat, menjelaskan bahwa GYM adalah program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup bagi generasi muda yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). “Perhutani sangat mendukung generasi muda untuk belajar dan peduli pada lingkungannya. Tujuannya adalah memfasilitasi tumbuhnya generasi muda sebagai pelopor dan duta penyelamat lingkungan hidup dan kehutanan. Di sini mereka bisa bertukar ilmu, pengetahuan, dan pengalaman tentang pengelolaan lingkungan hidup. Kedepannya kami berharap generasi muda ini mampu memiliki tanggung jawab dalam upaya perbaikan lingkungan untuk masa depan mereka,” kata Andi.
Program GYM tahun ini memiliki beragam kegiatan, mulai dari seminar, workshop, hingga kegiatan lapangan yang melibatkan siswa secara langsung dalam praktik pengelolaan hutan. Materi yang diberikan mencakup topik-topik penting seperti pengelolaan sampah, konservasi air, keanekaragaman hayati, dan teknik penanaman pohon yang benar. Setiap sesi dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Di sela kegiatan, Syakiela Nazhwa, salah satu perwakilan siswi dari SMK PGRI 3 Walikukun, Kabupaten Ngawi, mengungkapkan rasa bangganya karena terpilih menjadi wakil dari sekolahnya untuk mengikuti kegiatan ini. “Terima kasih sudah memberi kesempatan kepada saya untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan hidup. Semoga kelak bisa kami implementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Menurut Andi, keterlibatan langsung para siswa dalam kegiatan lapangan merupakan bagian penting dari program ini. “Dengan melihat langsung kondisi hutan dan bagaimana pengelolaannya, kami berharap para siswa dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian hutan. Mereka akan belajar bagaimana peran masing-masing individu dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan,” tambahnya. (Kom-PHT/Ngw/Rth)
Editor:Lra
Copyright©2024