PEMALANG, PERHUTANI (09/05/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pemalang bersama Pabrik Gula (PG) Sragi melakukan pengecekan lapangan terhadap lokasi produktivitas Agro Tebu Mandiri (ATM) serta sebaran potensi tanaman tebu di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bantarsari. Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari berturut-turut, mulai Senin hingga Kamis (09/05).

Administratur KPH Pemalang, Uum Maksum, selaku Koordinator Pengawalan Program ATM, menyampaikan bahwa budidaya tebu di kawasan hutan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, khususnya dalam penyediaan bahan baku gula, serta untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

“Pengembangan agroforestri tebu secara mandiri ini merupakan implementasi dari inisiatif strategis Perhutani yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN, dan masuk dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Perhutani,” ujarnya.

Lebih lanjut, Uum menambahkan bahwa salah satu langkah awal dalam mendukung program ini adalah dengan mengidentifikasi lahan-lahan hutan yang kurang produktif untuk kemudian ditanami tebu. “Yang terpenting adalah bagaimana upaya ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar hutan,” imbuhnya.

Sementara itu, Pelaksana Lapangan PG Sragi, Untung Setiawan, dalam kegiatan peninjauan menyampaikan bahwa tanaman tebu di wilayah KPH Pemalang saat ini memasuki musim tanam Pola B, dengan perkiraan masa panen pada bulan September hingga Oktober 2025.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi tanaman tebu cukup menjanjikan dan sesuai dengan target produktivitas. “Namun kami mengimbau agar tetap dilakukan pemantauan rutin, terutama karena curah hujan di wilayah Pemalang masih tinggi. Jika ditemukan genangan air, perlu segera dibuatkan saluran pembuangan atau selokan cacingan untuk menghindari kerusakan tanaman,” pungkasnya. (Kom-PHT/Pml/Sks)

Editor: Tri

Copyright © 2025