PURWODADI, PERHUTANI (04/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon melaksanakan panen tebu kemitraan di petak 87B-1 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jangglengan pada Selasa (04/11).
Kegiatan panen ini merupakan hasil kerja sama pengelolaan agroforestry tebu antara Perhutani dengan Koperasi Warga Perhutani (KWPHT) di atas lahan seluas 7,4 hektare. Program kemitraan ini menjadi salah satu inovasi pengelolaan hutan yang produktif dan berkelanjutan, di mana kawasan hutan dimanfaatkan secara optimal tanpa mengurangi fungsi ekologisnya.
Dalam pelaksanaannya, masyarakat desa sekitar hutan turut berperan sebagai tenaga kerja. Keterlibatan masyarakat ini tidak hanya mendukung upaya Perhutani dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui budidaya tebu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi warga melalui kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Jatipohon, Tutut Sugianto, menjelaskan bahwa kegiatan panen tebu kemitraan ini merupakan bagian dari strategi Perhutani dalam menciptakan sinergi antara fungsi lindung hutan dan fungsi sosial-ekonomi masyarakat.
“Panen tebu ini merupakan bukti nyata bahwa hutan bisa dikelola secara produktif tanpa kehilangan fungsi ekologisnya. Melalui kemitraan dengan KWPHT, Perhutani membuka ruang kolaborasi yang saling menguntungkan. Hutan tetap lestari, masyarakat memperoleh manfaat ekonomi, dan pendapatan perusahaan ikut meningkat,” jelasnya.
Kepala RPH Jangglengan, Radik Saputro, menambahkan bahwa keberhasilan panen ini tidak terlepas dari koordinasi yang baik antara Perhutani, KWPHT, dan masyarakat di lapangan.
“Perhutani memastikan seluruh kegiatan budidaya tebu dilakukan sesuai dengan aturan pengelolaan hutan. Selain menjaga kelestarian kawasan, pola tanam tebu ini juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi wilayah kerja RPH Jangglengan,” tambahnya.
Dari sisi masyarakat, manfaat program ini sangat dirasakan. Slamet, warga Dusun Jangglengan yang turut bekerja dalam kegiatan panen, menyampaikan rasa syukur atas adanya program kemitraan tersebut. Pihaknya merasa senang bisa ikut bekerja dalam panen tebu ini.
“Selain mendapat upah, kami juga dilibatkan dalam kegiatan pengelolaan mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Jadi kami bukan hanya bekerja, tetapi juga ikut menjaga hutan tempat kami mencari nafkah,” imbuhnya.
Kegiatan panen tebu ini menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara Perhutani dan KWPHT dalam mewujudkan misi Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera. Melalui pola kemitraan yang terstruktur, Perhutani KPH Purwodadi berupaya menunjukkan bahwa hutan bukan hanya kawasan konservasi, tetapi juga ruang produktif berkelanjutan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat tanpa merusak ekosistemnya.
Dengan semangat kerja sama dan keberlanjutan, Perhutani berharap pola kemitraan seperti ini dapat terus dikembangkan di seluruh wilayah kerja sebagai kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pelestarian hutan Indonesia. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025