INEWS.ID (25/03/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya bersama mahasiswa penggiat alam Parahita Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, menggelar diskusi publik Ngobrol Langkah Konservasi (Ngolak), Minggu (24/3/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Unper Tasikmalaya tersebut untuk mendukung program studi ekstrakurikuler atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) para penggiat alam.

Diskusi publik ini mengusung tema Konservasi dalam Kearifan Lokal di Era Milenial dan Peran Komunitas dalam Lingkup Konservasi ini dihadiri sedikitnya oleh 150 mahasiswa dan tamu undangan lainnya.

Wakil Administratur/KSKPH Tasikmalaya, Amar Sukmana, dan perwakilan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Tasikmalaya, Cipto Supomo, serta Sirod Somantri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III, menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Mereka menyampaikan pentingnya hutan sebagai paru-paru dunia yang memiliki kapasitas tinggi dalam menyerap karbon dioksida dan menjadi penyedia oksigen terbesar di bumi.

Amar Sukmana mengajak para penggiat alam Parahita Tasikmalaya untuk berperan aktif dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui kolaborasi komunitas, ide dan pendapat bisa saling dipertukarkan untuk menjaga dan memulihkan kondisi alam yang rusak,” ujar Amar.

Hal senada disampaokan Sirod Somantri dari BKSDA Wilayah III menjelaskan, bahwa lembaganya bertugas dalam menjaga konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya di berbagai kawasan.

Dia menyoroti pentingnya koordinasi teknis dalam pengelolaan taman hutan raya dan kawasan ekosistem esensial sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sementara itu, kader konservasi, Ilham Purwadipraja, berharap adanya pengembangan kerja sama, kemitraan dalam penyediaan data dan informasi, promosi, serta pemasaran konservasi sumber daya alam, dan ekosistemnya bersama para penggiat alam Parahita.

Sumber : inews.id