TASIKMALAYA, PERHUTANI (20/07/2022) | Dalam rangka memberikan pemahaman teknis sadapan getah Pinus kepada petugas lapangan dan mitra penyadap, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya menyelengarakan bimbingan teknis (Bimtek) sekaligus sosialisasi penggunaan alat pelindung diri (APD), bertempat di petak 5a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cigalontang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna, Selasa (19/07).

Hadir dalam kegiatan tersebut Administratur KPH Tasikmalaya yang diwakili Wakil Administratur Yuyu Rahayu, Kepala Seksi Penguji Divisi Regional Janten Nono didampingi Asisten Perhutani (Asper) Singaparna, Asisten Perhutani (Asper) Taraju Karwin beserta jajaran petugas lapangan dan mitra penyadap.

Administratur KPH Tasikmalaya melalui Yuyu Rahayu menjelaskan bawa Getah pinus merupakan salah satu komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang cukup potensial. Peluang pasar gondorukem yang potensial tersebut mendorong pengelola hutan (Perhutani-Red) untuk meningkatkan produksi getah pinus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.

“Bimbingan Teknis sadapan getah Pinus ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman cara penyadapan dengan alat sadap yang dipakai, tata kelola getah pinus dan sistem pelaporan secara online serta penyesuain tarif upah secara transparan”, Jelasnya.

Sementara itu Nono menggarisbawahi produksi getah pinus dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari sifat dasar pohon itu sendiri seperti jenis pohon, diameter batang dan keadaan tajuk, sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan dan perlakuan sadapan yang dilakukan.

“Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi produksi getah adalah teknik penyadapan yang dilakukan, seperti cara penyadapan dengan menggunakan alat bor, alat kedukul/pethel. Alat pembuat luka batang pada kegiatan penyadapan pinus tersebut kemudian penggunaannya bersamaan dengan stimulan CAS 35% untuk memenuhi tujuan yaitu hasil getah tinggi, batang pohon sadap utuh dan kualitas (mutu) getah terjaga”, Tambahnya.

Mewakili mitra penyadap Dede Suherman mengharapkan kegiatan Bimtek ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, banyak ilmu pengetahuan yang kami dapatkan tentang teknis sadapan getah Pinus dan yang terpenting adalah jalinan silaturahmi dengan pihak managemen Perhutani semakin erat. Pungkasnya. (Kom-PHT/Tsm/eFul).

 

Editor : AGS
Copyright©2022