RANDUBLATUNG, PERHUTANI (28/05/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung melaksanakan koordinasi dengan Komando Rayon Militer (Koramil) Jati-Doplang yang bertempat di kantor Koramil Jati-Doplang, Kabupaten Blora, Selasa (27/05).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Administratur KPH Randublatung, Wakil Administratur KPH Randublatung, Komandan Koramil Jati-Doplang, serta Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan Internal, Agraria, dan Komunikasi Perusahaan.

Administratur KPH Randublatung, Herry Merkussiyanto Putro, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari Danramil Jati-Doplang. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempererat koordinasi dan sinergi antara Perhutani dan Koramil dalam pelaksanaan tugas di lapangan sebagai upaya untuk memperkuat sinergi dalam menjalankan tugas, terutama dalam menjaga kelestarian hutan dan keberhasilan tanaman.

“Beberapa waktu lalu, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) kami yang berada di wilayah pangkuan Koramil Jati sudah melakukan kunjungan. Kami berharap kerja sama ini dapat terus terjalin, terutama dalam penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan hutan,” ungkap Herry.

Ia menambahkan bahwa bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini menjadi pengingat bahwa hutan harus dijaga agar tidak gundul. “Ini menjadi tanggung jawab bersama, baik Perhutani, Forkopimda, Forkopimcam, maupun masyarakat. Perhutani berharap ke depan tidak lagi terjadi bencana seperti banjir, angin puting beliung, atau bencana lain yang bersumber dari kerusakan alam,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Herry juga menyampaikan pentingnya sinergi antara Babinsa dan petugas lapangan Perhutani. “Alhamdulillah, di beberapa tempat Perhutani melihat sinergi sudah terjalin baik. Petugas Perhutani, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas telah berkunjung ke tokoh masyarakat, tokoh agama, bahkan melakukan patroli bersama di hutan. Perhutani juga mengedepankan pendekatan humanis dan komunikasi sosial,” terangnya.

Ia mencontohkan bahwa masyarakat yang bertanam di sela-sela tanaman diperbolehkan selama mengikuti aturan. “Contohnya, tanaman tidak boleh disemprot, dirempeli hingga habis, atau diberi bahan kimia seperti DMA. Jika ingin memanfaatkan lahan di bawah tegakan, bisa melalui mekanisme Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan (PLDT) yang dilaksanakan dengan kerja sama bersama Perhutani, karena ada kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP),” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Koramil Jati-Doplang, Kapten Inf. Purwanto, menyambut baik kunjungan dari Perhutani dan menyatakan komitmennya untuk mendukung kegiatan-kegiatan Perhutani di lapangan.

“Terima kasih atas kunjungannya. Kami siap membantu pelaksanaan kegiatan Perhutani, baik dalam hal keamanan hutan, keberhasilan tanaman, maupun kegiatan lainnya agar hutan kita bisa kembali hijau dan lestari. Apa yang disampaikan oleh Pak Administratur benar, kelestarian hutan adalah tanggung jawab bersama. Jika tidak dijaga, dampaknya akan kita rasakan bersama,” tegas Purwanto.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dan sinergi dengan petugas Perhutani serta masyarakat di sekitar hutan. “Kami akan menyampaikan kepada jajaran Babinsa untuk terus membangun komunikasi dan kerja sama dengan jajaran petugas Perhutani di lapangan dan masyarakat sekitar hutan,” pungkasnya. (Kom-PHT/Rdb/Jun)

Editor: Tri

Copyright © 2025