PURWODADI, PERHUTANI (16/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi kehutanan yang tidak hanya mengelola hutan, tetapi juga hadir sebagai mitra yang peduli terhadap masyarakat. Hal ini tampak saat jajaran Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon melakukan kunjungan kemanusiaan kepada Ranu (56), pesanggem dari Petak 85A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jangglengan, yang mengalami kecelakaan di rumahnya pada Sabtu (15/11).
Ranu terpeleset saat membersihkan halaman rumah dan mengalami retak pada bagian kaki. Kondisi ini membuatnya tidak dapat mengikuti kegiatan penanaman tanaman rutin tahun 2025 yang saat ini sedang berlangsung bersama Perhutani di Petak 85A. Kabar tersebut mendapat perhatian dari jajaran BKPH Jatipohon yang kemudian mendatangi rumahnya untuk memberikan dukungan moral.
Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi menjadi wujud nyata nilai humanis yang terus diupayakan Perhutani dalam membangun hubungan harmonis dengan para pesanggem sebagai mitra utama dalam menjaga keberlanjutan hutan.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon, Tutut Sugianto, menegaskan bahwa keberadaan pesanggem merupakan bagian integral dari keluarga besar Perhutani.
“Pesanggem bukan hanya rekan kerja, tetapi bagian dari ekosistem sosial kita. Ketika mereka tertimpa musibah, Perhutani harus hadir. Inilah bentuk kepedulian kami, dan kami berharap Pak Ranu lekas pulih agar bisa kembali berkegiatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jangglengan, Radik, menuturkan bahwa hubungan antara petugas lapangan dan pesanggem dibangun melalui interaksi yang kuat sehingga kepedulian semacam ini muncul secara alami.
“Kami bekerja bersama setiap hari di hutan, gotong royong menanam dan menjaga tegakan. Ketika salah satu mitra kami mengalami musibah, otomatis kami tergerak untuk hadir. Semoga kehadiran kami memberi semangat bagi Pak Ranu,” tuturnya.
Di sisi lain, Ranu mengaku terharu karena mendapat perhatian langsung dari jajaran Perhutani.
“Saya benar-benar tidak menyangka bapak-bapak dari Perhutani datang menjenguk saya. Terima kasih atas perhatian ini. Semoga saya cepat sembuh dan bisa kembali membantu kegiatan di hutan,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi bukti bahwa Perhutani tidak hanya membangun hutan, tetapi juga membangun hubungan kemanusiaan. Melalui sentuhan humanis tersebut, Perhutani KPH Purwodadi berharap kepercayaan dan kedekatan dengan masyarakat sekitar hutan semakin kuat, sehingga kerja sama dalam menjaga kelestarian hutan dapat berjalan lebih harmonis dan berkelanjutan (Komp-PHT/Pwd/Aris).
Editor: Tri
Copyright © 2025