BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (16/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat melalui Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rawa Timur melaksanakan kegiatan penanaman bersama mangrove di kawasan hutan Petak 57, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tritih, pada (15/10). Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Mageri Segoro yang bertujuan memperkuat ketahanan pesisir dan pelestarian ekosistem mangrove.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Cilacap. Dari internal Perhutani turut hadir Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (SDH), Kepala Subseksi Tanaman Purwanto, serta Kepala BKPH Rawa Timur Kusnadi beserta jajarannya.

Penanaman mangrove dilakukan sebagai upaya rehabilitasi kawasan pesisir yang tergerus abrasi, sekaligus membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan mangrove sebagai benteng alami terhadap bencana serta sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Administratur KPH Banyumas Barat melalui Kepala Seksi Pembinaan SDH, Taufik, menyampaikan bahwa program Mageri Segoro merupakan bentuk nyata sinergi lintas sektor dalam menjaga pesisir melalui pendekatan berbasis vegetatif dan partisipatif.

“Mangrove bukan hanya pelindung pantai, tapi juga rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati. Perhutani mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat, untuk bersama menjaga dan merawat kawasan ini,” ujarnya.

Senada, Kepala BKPH Rawa Timur, Kusnadi, menjelaskan bahwa kawasan Petak 57 RPH Tritih menjadi salah satu titik prioritas rehabilitasi karena tekanan abrasi yang cukup tinggi. “Perhutani berharap dengan penanaman bersama ini akan tumbuh semangat kolektif untuk merawatnya. Perhutani siap memfasilitasi dan mendampingi kelompok masyarakat yang ingin berperan dalam kegiatan ini,” tambahnya.

Turut hadir pula Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Purwokerto, Supriyanto, yang memberikan dukungan langsung terhadap kegiatan ini. Supriyanto menegaskan bahwa sinergi antara Perhutani, pemerintah daerah, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan rehabilitasi hutan pesisir.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. CDK akan terus mendorong keterlibatan aktif semua pihak dalam program penghijauan, khususnya di wilayah pesisir yang kini semakin rentan terhadap perubahan iklim dan abrasi,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Forkopimda Kabupaten Cilacap, Sadmoko Danardono, menyatakan dukungannya terhadap program ini dan berharap penanaman mangrove dapat menjadi agenda kolaboratif yang berkelanjutan.

Kegiatan diakhiri dengan aksi penanaman mangrove secara simbolis oleh seluruh peserta. Diharapkan, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat perlindungan kawasan pesisir sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar hutan melalui gotong royong dan kebersamaan lintas instansi. (Kom-PHT/Byb/Twn)

Editor: Tri

Copyright © 2025