MAJALENGKA, PERHUTANI (16/05/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka kembali mengintensifkan sosialisasi program Agroforestri kepada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Kelompok Tani Hutan (KTH) di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibenda. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (13/05) ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus mendukung keberlanjutan pengelolaan hutan berbasis masyarakat.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, antara lain Kepala BKPH Cibenda, Kepala Sub Seksi (KSS) Agroforestri dan Ekowisata, KSS Kemitraan Produktif, seluruh Kepala Resort Pemangkuan Hutan (RPH), Mandor wilayah BKPH Cibenda, serta perwakilan dari LMDH dan KTH.

Administratur KPH Majalengka, Suparno, melalui KSS Agroforestry dan Ekowisata, Elisabet Wahyuni Meosido, menyampaikan pentingnya sosialisasi dan pengarahan kepada LMDH dan KTH yang berperan langsung di lapangan. “Program Agroforestri tahun 2025 memiliki target yang telah ditetapkan. Kami berharap program ini dapat dimaksimalkan agar target tersebut tercapai dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, KSS Kemitraan Produktif, Didi Kusnadi, menyampaikan kembali informasi terkait perubahan regulasi dalam pola kerja sama Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Ia menjelaskan bahwa Peraturan Direktur (Perdir) No. 682 Tahun 2009 telah beralih ke mekanisme baru melalui terbitnya Perdir No. 13 Tahun 2023. Kini terdapat dua mekanisme kemitraan pemanfaatan lahan, yaitu Kemitraan Kehutanan Perhutani (KKP) dan Kemitraan Kehutanan Perhutani Produktif (KKPP).

Perwakilan LMDH/KTH, Carwita alias Abah Jagur, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang telah terjalin antara Perhutani KPH Majalengka dengan masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi program ini dan siap mendukung serta mematuhi seluruh arahan yang diberikan oleh Perhutani. Kerja sama dalam Agroforestri ini sangat menguntungkan kami, khususnya dalam pengelolaan lahan tumpang sari,” jelasnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan hubungan kemitraan antara Perhutani dan masyarakat semakin erat, menciptakan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak, serta mendukung keberlanjutan pengelolaan hutan. (Kom-PHT/Mjl/Ddg)

Editor: EM

Copyright © 2025