MADURA, PERHUTANI (03/04/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura khususnya Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kangean Barat dan BKPH Kangean Timur, BKPH Sepanjang melakukan pendampingan PT. Kiara Multi Lestari (KML) Jakarta guna melakukan Survey potensi tanaman Mangrove di Kepulauan Kangean serta drone mapping guna pengembangan Carbon Trade, pada Rabu (03/04).

Kepala KPH Madura melalui wakilnya, Sem Charlees mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan lokasi hutan Mangrove bertujuan untuk mengetahui kondisi tegakan mangrove yang ada di Kangean dan Sepanjang. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mengetahui luasan hutan mangrove yang perlu di restorasi dan untuk  mengetahui  potensi-potensi lain yang bisa di kembangkan yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.

“Perdagangan karbon (carbon trade) merupakan kegiatan jual beli kredit karbon (carbon credit), di mana pembeli menghasilkan emisi karbon yang melebihi batas yang ditetapkan. Kredit karbon (carbon credit) adalah representasi dari batasan bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya”, katanya.

Adapun hasil survey lapangan yaitu hutan Mangrove rata-rata didominasi kerapatan tinggi (High Density Mangrove) dan sedang (Slight Density Mangrove), hasil drone mapping di petak 100 menunjukkan terdapat lahan seluas 3.554,90 Ha. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Survey Mineral ARR (Aforestation, Rehabilitation, dan Revegation) dan survey air terjun serta drone mapping di petak 82B-1 RPH Kangayan, BKPH Kangean Timur dengan luas baku 171,10.

Selanjutnya, salah satu tim dari PT. Kiara Multi Lestari (KML) Jakarta Hari Priyanto mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah menerima dengan baik atas kunjungannya dan telah memberikan pendampingan untuk melakukan Survey potensi ARR serta drone mapping dan tanya jawab dengan masyarakat sekitar hutan Mangrove.

“Fokus usaha kami adalah di bidang carbon offset yang mana merupakan upaya penyeimbangan emisi karbon dari kegiatan tertentu melalui transaksi carbon trading. Semoga kedepannya rencana pengembangan carbon trading dapat berjalan dan terrealisasi dengan baik guna mencapai zero net emission dan tujuan pengembangan yang berkelanjutan”, jelasnya. (Kom-PHT/Mdr/Jep).

Editor:Lra
Copyright©2024