Perhutani Perhutani Mendukung Pengembangan Wisata Paralayang Di Kemloko Pacet |

PASURUAN, PERHUTANI (14/09/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan bersama stakeholder melakukan survey lokasi terkait pengembangan wisata paralayang di dalam kawasan petak 8 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko, Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pacet, pada Selasa (13/08).

Ikut bergabung dalam survey itu antara lain, Administratur Perhutani KPH Pasuruan Agus Ahmad Fadholy, Kepala Perencanaan Hutan wilayah (PHW) IV Malang, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Camat Trawas dan Kepala Desa Trawas.

Agus Ahmad Fadholi menyampaikan, bahaw survey lokasi paralayang ini dilakukan untuk mengatahui medan dan kondisi jalan menuju lokasi paralayang. Untuk itu kami sangat sangat mendukung kegiatan, karena dengan adanya destinasi wisata baru ini juga akan menghidupkan perekonomian masyarakat setempat, ujarnya.

“Dengan dibangunnya jalan menuju ke lokasi Paralayang, semoga nantinya dapat membawa manfaat untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat disekitar lokasi tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito mengatakan, bahwa paralayang ini merupakan wahana ke lima yang ada di Jawa Timur.

Sebelumnya juga sudah ada wisata paralayang seperti yang ada di Batu, Banyuwangi, Jember, Pasuruan dan Mojokerto, katanya.

Norman Handhito menambahkan, hal itu dilakukan karena pada tahun 2023 nanti, kita akan menjadi tuan rumah unutk Porprov ke VIII Cabang Paralayang yang nanti akan kita tempatkan venue nya di Paralayang Trawas ini, ungkapnya.

Wuliono selaku Kepala Desa Trawas menyampaikan, bahwa gagasan yang telah direncanakan 10 tahun silam itu belum dilaksanakan karena terkendala dengan anggaran.

Kendalanya adalah pembangunan akses jalan menuju lokasi paralayang, karena untuk menuju ke lokasi tersebut, para atlit atau pengunjung yang ingin melihat harus menggunakan motor trail atau kendaran offroad 4×4 untuk bisa sampai, jelasnya. (Kom-PHT/Psu/Fas)

Editor : Uan