NGAWI, PERHUTANI (11/7/2025) | Dalam rangka Praktik Rencana Usaha Kehutanan (PRUK), Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mendaulat Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi menjadi narasumber dalam pengelolaan hutan secara lestari. Kegiatan ini mencakup berbagai bidang, mulai dari pembuatan persemaian hingga penataan hasil hutan, bertempat di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Walikukun, BKPH Getas, BKPH Sonde dan Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Banjarejo KPH Ngawi, selama 3 hari, Rabu (9/7) sampai dengan Jumat (11/7).
Beberapa lokasi yang digunakan untuk praktik lapangan diantaranya lokasi Areal Produksi Benih (APB) di petak 17a RPH Kricak dan petak 71b RPH Gelon BKPH Sonde, pembuatan bibit tanaman di persemaian Kucur petak 73h RPH Gendingan BKPH Walikukun, pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) di petak 21 dan petak 8 RPH Ngladok BKPH Getas, tebangan di petak 74a RPH Gelon BKPH Sonde dan praktik penatausahaan hasil hutan di TPK Banjarejo KPH Ngawi.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala KPH Ngawi Bayu Nugroho mengatakan bahwa Perhutani memiliki peran penting sebagai narasumber dalam praktik lapangan bidang kehutanan. “Dengan senang hati, kami akan membagikan pengetahuan dan memberikan bimbingan serta pendampingan kepada mahasiswa agar mereka dapat menerapkan materi yang telah dipelajari di bangku kuliah. Menjadi narasumber, Perhutani juga bisa meningkatkan citra perusahaan sebagai entitas yang peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia di bidang kehutanan dan sekaligus juga bisa memberikan wawasan tentang tantangan dan strategi dalam pengelolaan hutan lestari,” kata Bayu.
Sementara itu Reza Pahlevi selaku Ketua Panitia kegiatan praktik menyampaikan terima kasih kepada jajaran Perhutani Ngawi atas ilmu dan pengalaman yang telah dibagikan kepada mahasiswanya. “Ilmu dan pengalaman yang sangat berharga bagi kami, khususnya untuk para mahasiswa. Saya berharap selama praktik lapangan, mereka benar-benar memperhatikan, mencermati dan menyerap dengan baik ilmu yang disampaikan oleh narasumber. Karena kelak mereka akan mengimplementasikan di dunia kerja. Terima kasih kepada segenap narasumber dari Perhutani Ngawi yang sudah menjembatani kesenjangan antara teori di bangku kuliah dengan praktik di lapangan,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ketrampilan mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, sekaligus mempererat sinergi antara dunia akademis dan praktisi dalam mewujudkan pengelolaan hutan Indonesia yang berkelanjutan.(Kom-PHT/Ngw/Rth)
Editor:Lra
Copyright©2025