Perhutani Perhutani Purwakarta dan Alumni ITB 1980 Tanam Pohon Mangrove di Karawang |

PURWAKARTA, PERHUTANI (08/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon mangrove bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 1980, sebagai langkah konkret menghadapi perubahan iklim dan upaya pelestarian lingkungan di wilayah Pantai Sedari, Kabupaten Karawang, pada Selasa (05/06).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cikiong Sunaryo, perwakilan panitia pelaksana dari Alumni ITB 1980 Gagan Sugandi, serta tamu undangan lainnya.

Melalui Kepala BKPH Cikiong, Administratur KPH Purwakarta Widi Wiliady menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergi semua pihak yang telah mendukung kegiatan pelestarian lingkungan ini. “Alhamdulillah, kami haturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan penanaman mangrove bertema ‘Mangrove untuk Negeri’. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Alumni ITB Angkatan 1980 dan Perum Perhutani KPH Purwakarta dalam penanaman dan perawatan sebanyak 4.500 pohon mangrove,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Ikatan Alumni ITB 1980 dan mendapat dukungan dari Springhill Group, dengan tujuan memperkuat peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam melindungi ekosistem pesisir secara berkelanjutan.

Sementara itu, Gagan Sugandi selaku perwakilan Alumni ITB 1980 menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program bakti sosial mereka. “Kami tidak hanya menanam mangrove, tetapi juga melaksanakan program bedah rumah (Rutilahu) bagi warga sekitar yang membutuhkan, dengan dana berasal dari donasi para alumni,” jelasnya.

Sebagai informasi, hutan mangrove merupakan ekosistem penting yang tumbuh di kawasan pasang surut seperti pantai terlindung, laguna, dan muara sungai. Mangrove berperan besar dalam menahan abrasi pantai, mencegah intrusi air laut, menyerap emisi karbon, dan meredam dampak badai. Selain manfaat ekologis, mangrove juga bernilai ekonomis, baik untuk sektor pariwisata, penyediaan bahan bangunan, maupun sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. (Kom-PHT/PWK/MP)