PURWODADI, PERHUTANI (25/10/2025) | Dalam rangka memasuki musim tanam tahun 2025, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melaksanakan kegiatan penanaman tanaman kehutanan di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Karangasem, tepatnya di petak 12A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangasem, pada Sabtu (25/10). Penanaman dilakukan di lahan seluas 4,4 hektar dengan jenis tanaman pokok jati dan tanaman pengisi gliricidia.
Kegiatan ini melibatkan Kepala RPH Karangasem bersama mandor tanam, anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Tirta, serta sejumlah pesanggem yang menggarap lahan tersebut. Penanaman dilakukan dengan sistem tumpangsari, yaitu pola tanam yang mengombinasikan tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian di sela-sela pohon utama. Melalui sistem ini, pesanggem dapat menanam palawija seperti jagung sebagai sumber pendapatan sambil menjaga pertumbuhan tanaman kehutanan.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala BKPH Karangasem, Sudaryono, menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga kelestarian hutan dan mendukung program rehabilitasi hutan secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini sebagai wujud komitmen Perhutani untuk meningkatkan tutupan lahan dan menjaga keberlanjutan produksi hutan. Selain itu, sistem tumpangsari yang diterapkan juga menjadi bentuk nyata kemitraan antara Perhutani dan masyarakat sekitar hutan melalui LMDH,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala RPH Karangasem, Sunardi, menjelaskan bahwa kegiatan penanaman telah dipersiapkan sejak awal Oktober dengan melibatkan masyarakat pesanggem yang selama ini menjadi mitra aktif dalam pengelolaan lahan.
“Perhutani bersama LMDH dan pesanggem sudah mempersiapkan lahan, menyiangi, serta membuat ajir untuk memudahkan pola tanam. Penanaman dilakukan secara teratur dengan jarak tanam sesuai standar agar pertumbuhan tanaman pokok optimal,” jelasnya.
Ketua LMDH Wana Tirta, Dwi Raharto, menyambut baik kegiatan tersebut dan menegaskan komitmen masyarakat dalam mendukung Perhutani menjaga kelestarian hutan.
“Kami dari LMDH Wana Tirta siap membantu kegiatan tanam maupun pemeliharaan. Masyarakat juga merasakan manfaat langsung dari sistem tumpangsari ini karena bisa menanam jagung dan kacang di sela tanaman jati. Selain meningkatkan pendapatan, kami juga ikut menjaga hutan agar tetap lestari,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani KPH Purwodadi berharap pengelolaan hutan di wilayah Karangasem tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga menjaga fungsi ekologis hutan sebagai penyerap karbon, pengatur tata air, dan pelindung lingkungan. Program tanam tahun 2025 diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan produktif. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025