PURWODADI, PERHUTANI (04/07/2025) | Dalam rangka menjamin keselamatan dan kesehatan kerja serta memastikan kelancaran kegiatan persemaian, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi melalui Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melakukan inspeksi di lokasi Persemaian Sinawah yang terletak di Petak 67E, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sinawah, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatipohon, pada Kamis (03/07).
Kegiatan inspeksi dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan (PSDH) selaku Ketua Tim K3 KPH Purwodadi, didampingi jajaran teknis dan pengawas lapangan. Inspeksi ini merupakan bagian dari komitmen Perhutani dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip K3 secara menyeluruh, sekaligus memastikan bahwa seluruh tahapan kegiatan persemaian berjalan sesuai dengan standar operasional dan ramah lingkungan.
Persemaian Sinawah pada tahun 2025 ditargetkan memproduksi sebanyak 168.444 plances bibit siap tanam yang akan digunakan untuk kegiatan penanaman di lahan hutan milik Perhutani KPH Purwodadi seluas 448,41 hektare. Jenis bibit yang disiapkan antara lain jati stek pucuk, gamal, kaliandra, dan tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) untuk mendukung sistem agroforestry.
Dalam inspeksi tersebut, Tim K3 melakukan pengecekan terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja seperti risiko penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3), kondisi alat kerja, pengendalian hama alami seperti ular, serta memastikan bahwa pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan.
Administratur KPH Purwodadi melalui Kepala Seksi PSDH, Triana Wahyu W menyampaikan bahwa inspeksi tersebut merupakan bentuk tanggung jawab Perhutani dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh tenaga kerja.
“Selain itu, Perhutani juga memastikan tidak ada penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengelolaan kehutanan saat ini tidak hanya berfokus pada produksi kayu, tetapi juga harus memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja, masyarakat lokal, serta aspek lingkungan. Persemaian menjadi salah satu titik awal penting dalam keberhasilan reboisasi dan keberlanjutan hutan. Para pekerja di lokasi persemaian mayoritas merupakan warga sekitar yang telah mendapatkan pelatihan dasar K3 dan teknik persemaian.
Salah satu pekerja persemaian, Sutarmi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas perhatian yang diberikan oleh Perhutani. “Kami senang karena kondisi kerja di persemaian ini cukup aman. Kami diberi sarung tangan, sepatu bot, dan pelatihan agar tahu cara kerja yang benar. Kalau ada ular atau bahaya lain, kami tahu harus bagaimana. Ini sangat membantu kami agar tetap sehat dan bisa terus bekerja,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani berharap dapat membentuk budaya kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Di tengah tuntutan pemenuhan target penanaman dan pengelolaan hutan yang lestari, aspek K3 menjadi fondasi penting dalam mendukung keberhasilan program-program kehutanan sekaligus memberi nilai tambah bagi peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan. (Kom-PHT/Pwd/Aris)
Editor: Tri
Copyright © 2025