KPH Randublatung, 27 Agustus 2013 | Perhutani Randublatung berhasil mengangkat mitra kerjanya (Ny. Sulastri) sukses dalam bisnis tanaman obat melalui program PKBL sejak tahun 1993.

Kejelian membaca pasar, bisa menjadikan seseorang sukses dalam usaha apapun . itulah salah satu kunci sukses yang mengantar Ny sulastri dalam menekuni bidang usaha perdagangan empon- empon. Ny Sulastri dengan produk jamu godog cap ANUGRAH

“Bisnis tanaman obat – obatan memang perlu pengetahuan yang luas dan harus tahu komoditi apa yang dibutuhkan oleh masing masing agen tanaman obat tersebut, sehingga sebagai pemasok kita bisa mengklasifikasi beberapa tanaman obat dan masuk dalam kebutuhan pabrik, gampang – gampang susah lah istilahnya karena kita juga harus berpengalaman pula tentang mutu yang dipakai sebagai standart pabrikan jamu baik dari sisi kualitas maupun kuantitas harus selalu sama “ Demikian kata Sulastri saat melakukan sortasi beberapa jenis tanaman obat – obatan yang di tampung di rumahnya yang sekaligus sebagai pangkalan usaha yang digelutinya puluhan tahun khusus dibidang tanaman obat.

Dari berbagai jenis tanaman obat tersebut saat ini yang menjadi primadona adalah tanaman temulawak, jahe, kunyit, kunci pepet,  serta serutan kayu secang.” Dari beberapa macam jenis tersebut mempunyai pangsa pasar tersendiri dan saat ini usaha dagang yang saya tekuni sudah mendapatkan kepercayaan pabrik jamu yang ada di beberapa kota besar di jawa Tengah, paparnya. Sebagai warga yang hidup dilingkungan hutan memang membuat sulastri akrab dengan berbagai jenis komoditas ikutan dari kawasan hutan, dan menjadi pedagang empon – empon sudah merupakan pilihan profesinya, setelah melakukan berbagai bisnis tanaman pertanian lain mengaalami kegagalan.

Menjadi pedagang empon – empon secara langsung membawa sulastri selalu berhubungan dengan hutan dan Perhutani , hal ini karena sebagian besar komoditi berasal dari hutan dan dari sisi permodalanpun pihaknya sangat diuntungkan dengan adanya pinjaman dana PKBL yang dulu dikenal dengan istilah Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi ( PUKK ).

“ Dari tahun 1993  usaha saya ini sudah mendapatkan suplemen dari Perhutani Randublatung berupa pinjaman lunak yang sampai sekarang sudah mampu membawa usaha yang saya lakoni puluhan tahun tetap eksis dan mampu menembus pasaran keluar daerah, selain itu modal yang tak kalah penting adalah kepedulian Perhutani yang memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar manajemen dibidang usaha kecil serta beberapa pelatihan tentang ilmu tanaman obat – obatan, disamping itu pengolahan pasca panen juga saya dapatkan dari pelbagai pelatihan yang ada , saya sebagai pelaku bisnis mikro sangat beruntung mendapatkan hal tersebut” katanya. @humas Randublatung