SURAKARTA, PERHUTANI (12/06/2025) | Dalam upaya memperkuat peran perusahaan negara dalam pembangunan sosial kemasyarakatan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta kembali menunjukkan komitmennya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Pada Kamis (12/06), Perhutani KPH Surakarta secara seremonial menyalurkan bantuan dana senilai Rp50.000.000 untuk pembelian hewan sapi kurban kepada Yayasan Pondok Roja Indonesia yang berlokasi di Dukuh Sidomakmur, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari program rutin TJSL Perhutani yang tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga penguatan hubungan sosial dan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Aksi ini merupakan refleksi dari peran BUMN sebagai agen pembangunan yang turut mendukung nilai-nilai keagamaan, solidaritas sosial, dan penguatan harmoni dalam masyarakat.
Administratur KPH Surakarta, Ronny Merdyanto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial Perhutani terhadap masyarakat sekitar. Sebagai BUMN yang mengelola sumber daya alam milik negara, Perhutani tidak hanya berorientasi pada kinerja ekonomi, tetapi juga memiliki kewajiban untuk berkontribusi pada penguatan kohesi sosial dan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui program TJSL, kami berharap kehadiran Perhutani bisa dirasakan manfaatnya oleh berbagai lapisan masyarakat, termasuk melalui kegiatan yang mendukung nilai-nilai keagamaan seperti penyaluran hewan kurban ini,” ujar Ronny. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan serupa akan terus diupayakan dalam berbagai bentuk, sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat di wilayah kerja KPH Surakarta.
Ketua Yayasan Pondok Roja Indonesia, Suparmana Harsa Sumarta, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Perhutani. Pihaknya sangat berterima kasih kepada Perhutani KPH Surakarta atas bantuan ini. Bantuan dana telah digunakan untuk pengadaan dua hewan kurban sapi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya pada saat perayaan Iduladha, yang begitu mendukung kegiatan sosial keagamaan di lingkungan pondok pesantren dan masyarakat sekitar yang jarang makan daging.
“Semoga sinergi yang terjalin ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya dalam momen Iduladha, tetapi juga dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat di masa mendatang,” ungkap Suparmana. Ia menegaskan bahwa nilai gotong royong dan solidaritas yang dibangun melalui program seperti ini memiliki dampak positif dalam memperkuat hubungan antar warga dan institusi.
Penyaluran bantuan hewan kurban oleh Perhutani KPH Surakarta ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain untuk terus memperkuat praktik TJSL yang berdampak langsung pada penguatan nilai-nilai sosial di masyarakat. Ke depan, Perhutani KPH Surakarta berkomitmen untuk memperluas cakupan dan keberlanjutan program TJSL-nya, tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Dengan demikian, sinergi antara BUMN, masyarakat, dan berbagai elemen sosial dapat semakin erat, menciptakan ekosistem pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025