SEMARANG, PERHUTANI (29/09/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang menyerahkan dana bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa pembangunan sanitasi dengan pembuatan jamban bagi 16 (enam belas) kepala keluarga di Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, serta Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali. Bantuan ini mencakup wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tempuran, BKPH Kedungjati, dan BKPH Padas pada Jumat (26/09).

Total bantuan senilai Rp121.030.000,00 (seratus dua puluh satu juta tiga puluh ribu rupiah) diserahkan oleh Administratur KPH Semarang melalui Kepala Seksi Keuangan, SDM, Umum, dan IT Kristanti Nurtjahjani, didampingi oleh Tim TJSL.

Kristanti menjelaskan bahwa pemberian bantuan jamban didasarkan pada permohonan masyarakat yang diajukan langsung kepada Perhutani. Selanjutnya, Tim TJSL melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebenaran proposal tersebut sebelum direalisasikan.

“Bantuan ini diberikan langsung kepada penerima di masing-masing tempat tinggalnya,” jelasnya.

Menurut Kristanti, pembangunan jamban ini merupakan bentuk kepedulian Perhutani dalam memelopori pola hidup sehat. Turut dijelaskan olehnya bahwa kebiasaan masyarakat desa yang sebelumnya membuang hajat di sungai atau membuat jumblengan seadanya di sekitar rumah menimbulkan bau tidak sedap. Dengan adanya jamban yang layak, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan kualitas hidupnya akan semakin meningkat.

“Selain itu, pembangunan jamban juga mencegah berbagai ancaman penyakit karena kotoran yang berada di tempat terbuka dapat mendatangkan virus atau bakteri yang membahayakan kesehatan manusia,” pungkasnya.

Salah seorang penerima bantuan, Feri Ahmadi, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Perhutani KPH Semarang atas kepeduliannya kepada masyarakat sekitar hutan. Ia menceritakan bahwa masih banyak warga yang belum memiliki jamban layak, sehingga terpaksa buang hajat dilakukan di sungai atau membuat jumblengan seadanya di sekitar rumah. Hal tersebut jelas menimbulkan bau tidak sedap dan membuat hidup tidak sehat.

“Kami berharap Perhutani tetap jaya dan terus memberikan kontribusi melalui program bantuan serta pemberdayaan yang mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat di sekitar kawasan hutan,” ujarnya. (KomPHT/Smg/Pay)

Editor: Tri

Copyright © 2025