SKALANEWS.COM (4/9/2016) | Perum Perhutani Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso siap mendukung pengembangan kopi di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dengan menyiapkan lahan 1.400 hektare yang berada di Lereng Gunung Argopuro dan Desa Kayu Mas.

“Sejauh ini luasan tanaman kopi rakyat yang masuk wilayah Perhutani Situbondo 1.030 hektare, yakni di Desa Sumbermalang dan Desa Kayu Mas, Kecamatan Arjasa,” ujar Administratur Perhutani KPH Bondowoso yang juga membawahi Situbondo Adi Winarno di Situbondo, Sabtu (3/9).

Ia menyebutkan, dari seribu hektare lebih tanaman kopi arabika dan robusta di wilayah Perhutani Situbondo untuk tahun ini produksinya baru mencapai 48 ton. Dan tentunya jika ada pengembangan atau tamabahan luasan kopi 1.400 hektare produktivitas kopi akan bertambah.

Komoditi tersebut, kata dia, akan membuka ruang yang bagus untuk peningkatan ekonomi kerakyatan yang ramah lingkungan, serta sejalan dengan misi Perhutani dalam rangka meningkatkan tutupan lahan di kawasan hutan atau kopi tumbuh di bawah tegakan.

“Untuk pengembangan kopi hutan di zona pemanfaatan ini pada prinsipnya dapat dikerjasamakan dengan masayarakat desa huta, badan usaha, dan lembaga-lembaga lainnya. Yang penting kerja sama pengelolaan fungsi hutan lindung dan optimalisasi berjalan dengan prinsip saling menguntungkan,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Situbondo Syaifullah mengatakan, setelah menggelar dialog tentang pengembangan kopi akan segera merancang persiapan untuk dilakukan “MoU” atau nota kesepahaman dengan beberapa pihak.

Nota kesepahaman, lanjut dia, akan dibuat dan dikirim kepada Puslitkoka Jember, Perum Perhutani KPH Bondowoso, Perwakilan BI Jember, Asosiasi Petani Kopi, dan Eksportir.

“Kami menargetkan untuk merancang MoU akan selesai pada akhir September 2016. Dan selanjutnya setelah semua pihak sepakat akan segera dilakukan penandatanganan nota kesepahaman,” katanya. (bus/ant)

Tanggal : 4 September 2016
Sumber : skalanews.com