BALAPULANG, PERHUTANI (13/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang menggelar sosialisasi antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tanaman Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) kepada tenaga harian lepas dan masyarakat sekitar hutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Petak 47 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Kalibanteng, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Margasari, pada Rabu (13/08).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala BKPH Margasari beserta jajaran, Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Kepala Sub Seksi Hukum, Kepatuhan, Agraria, dan Komunikasi Perusahaan, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Makmur, tenaga kerja lepas bidang tebang tebu, serta masyarakat sekitar hutan.

Administratur KPH Balapulang melalui Kepala BKPH Margasari, Rosikin, menyampaikan bahwa pengamanan hutan perlu terus dilakukan, bukan hanya dari ancaman gangguan keamanan, tetapi juga dari potensi bencana alam, termasuk kebakaran. Berbagai langkah antisipasi harus dijalankan untuk meminimalkan risiko terjadinya musibah.

“Dan untuk memudahkan langkah-langkah antisipasi itu, tidak bisa berjalan sendiri. Banyak pemangku kebijakan (stakeholder) perlu digandeng agar dapat berjalan bersama mewujudkan semua tujuan itu. Hubungan baik dengan para stakeholder itulah yang terus dijalin Perhutani,” ujarnya.

Rosikin menambahkan bahwa pihaknya siap membantu Perhutani dalam upaya pencegahan gangguan keamanan hutan, khususnya penanggulangan kebakaran di lokasi tanaman tebu. Mengingat musim kemarau saat ini, area tanaman tebu sangat rentan mengalami kebakaran.

“Perhutani tetap siaga untuk mengantisipasi adanya tilik api di sekitar tanaman tebu agar tidak sampai terbakar, sehingga potensi pendapatan tidak menurun, biaya pembersihan dan rehabilitasi lahan dapat ditekan, dampak pada industri gula dapat diminimalkan, serta kualitas tebu tetap terjaga,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Jati Makmur, Eko Susiloyanto, menuturkan pentingnya upaya pencegahan kebakaran lahan tebu melalui penyuluhan kepada petani, pengawasan lahan, pembuatan sekat bakar, serta penyediaan alat pemadam kebakaran.

“Kami siap membantu pihak Perhutani apabila terjadi kebakaran. Kami selalu siap siaga dan melakukan patroli secara swakarsa untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran di lokasi tanaman tebu,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bpl/Pku)

Editor: Tri

Copyright © 2025