TASIKMALAYA, PERHUTANI (11/08/2025) | Perhutani KPH Tasikmalaya menggelar Sosialisasi Pedoman Kemitraan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sarongge, pada Kamis (07/08) di Kampung Salapan, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Perhutani dalam memperkuat hubungan kerja sama dengan masyarakat desa hutan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang produktif, legal, dan berkelanjutan.

Hadir pada kegiatan tersebut Wakil Administratur KPH Tasikmalaya, Rodiana Rahman didampingi Tim Pengembangan Bisnis KPH Tasikmalaya. Dalam sambutannya, Wakil Administratur menekankan pentingnya memahami pedoman kemitraan sebagai acuan resmi yang memuat tata cara, hak, dan kewajiban kedua belah pihak. “Pedoman ini adalah landasan kita agar kemitraan berjalan terarah dan memberikan manfaat yang nyata,” ujarnya.

Peserta yang terdiri dari pengurus dan anggota LMDH Sarongge mengikuti dengan antusias materi yang disampaikan. Mereka mendapatkan penjelasan lengkap mengenai tata kelola kemitraan, penyusunan rencana kerja tahunan, mekanisme perizinan, serta peluang pengembangan usaha hasil hutan bukan kayu. Penyampaian materi juga disertai contoh-contoh praktik baik dari kemitraan yang sudah berjalan di wilayah lain.

Sesi diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Berbagai pertanyaan muncul dari peserta, mulai dari strategi pemasaran produk, pengelolaan dana bersama, hingga upaya membangun jejaring kerja sama dengan pihak ketiga. Tim Pengembangan Bisnis KPH Tasikmalaya menanggapi satu per satu pertanyaan tersebut, memberikan solusi, serta mendorong peserta untuk berpikir kreatif dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Ketua LMDH Sarongge, Dian Hadianto, menyampaikan apresiasi atas pendampingan yang dilakukan Perhutani. Menurutnya, kegiatan ini memberikan pencerahan dan motivasi bagi pengurus serta anggota LMDH untuk lebih profesional dalam mengelola potensi hutan. “Kami akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat organisasi, meningkatkan kapasitas anggota, dan mengoptimalkan hasil hutan sesuai ketentuan,” ujarnya.

Wakil Administratur KPH Tasikmalaya menambahkan bahwa keberhasilan kemitraan tidak hanya diukur dari peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga dari kelestarian hutan yang terjaga. Ia menegaskan bahwa Perhutani akan terus melakukan pendampingan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan semua program berjalan sesuai rencana.

Selain memberikan materi, Tim Pengembangan Bisnis juga mengajak peserta untuk melihat peluang usaha kreatif yang dapat digarap bersama, seperti pengolahan hasil hutan non-kayu, budidaya tanaman sela, dan pengembangan wisata alam berbasis masyarakat. Harapannya, kegiatan ekonomi ini dapat memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga hutan.

Kegiatan ini diakhiri dengan penegasan komitmen bersama antara Perhutani dan LMDH Sarongge untuk terus membangun komunikasi yang baik, melaksanakan program sesuai pedoman, dan menjaga semangat gotong royong. Dengan kolaborasi yang solid, kemitraan ini diharapkan menjadi contoh positif bagi desa hutan lain dalam mengelola sumber daya hutan secara lestari dan bermanfaat bagi masyarakat.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)

Editor : EM

Copyright © 2025