MADURA, PERHUTANI (07/11/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura sosialisasikan aplikasi Stasiun Pemantauan Lingkungan (SPL) Debit Air Sungai kepada sejumlah LMDH di Sumenep, adapun salah satu titik lokasi sample debit air sungai diantaranya SPLS 06 Malenju yang terletak di petak 43b Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumenep, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, Senin (07/11).

Administratur Perhutani KPH Madura Kelik Djatmiko secara terpisah mengatakan, bahwa Perhutani melakukan pemantauan melalui Stasiun Pemantauan Lingkungan (SPL) Debit Air Sungai di wilayah hutan Sumenep dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan guna sebagai pemantau parameter situasi dan kondisi lingkungan di wilayah hutan KPH Madura, ungkapnya.

“Pemantauan fisik air meliputi peningkatan fluktuasi debit, padatan tersuspensi dan laju sedimentasi yang bertujuan untuk mengetahui data kualitas, kuantitas dan fungsi tata air serta mengetahui daya tampung pencemaran air. Pengukuran debit sungai juga dilakukan untuk mengetahui perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karateristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan atau adanya perubahan iklim lokal (fluktuasi musiman atau tahun),” terangnya.

“Pengukuran debit sungai dapat dilakukan dengan bantuan alat di antaranya Meteran, Bola pingpong, Botol Aqua, Stop watch, pH meter, Kertas saring, Oven listrik dan Camera. Sedangkan pemantauan lingkungan terhadap padatan tersuspensi (Total Suspended Salid) sementara hasil nilai padatan tersuspensi dengan standar baku TSS<100mg  masuk kriteria kelas I - III (Baik) dan TSS 50-400mg/ltr (Sedang),” tutupnya.

“Sementara itu wakil ketua LMDH Rimba Karya, Budiyanto, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani karena dengan adanya Stasiun Pemantauan Lingkungan (SPL) Debit Air Sungai ini sangat membantu kami dan warga masyarakat sekitar hutan untuk mengetahui kandungan air seperti halnya dari beberapa air sungai yang sebelumnya tercampur limbah dan masuk bermuara ke dalam hutan yang kemudian tersaring (terfilter) secara proses alamiah di dalam hutan dan bermuara lagi ke pemukiman warga sekitar hutan, air tersebut cukup bagus dan tidak mengandung limbah dll. Sehingga dapat kami rasakan manfaatnya selain untuk kebutuhan pertanian juga kebutuhan air untuk sehari hari, sungguh luar biasa manfaat hutan bagi kami dan warga masyarakat sekitar hutan,” katanya.(Komp-PHT/Mdr/Jep).

Editor : Uan
Copyright © 2022