BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (12/11/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat bersama PT Pelindo (Persero) Tanjung Intan Cilacap serta berbagai pihak terkait melaksanakan kegiatan seremoni penanaman mangrove dalam rangka mendukung Program Penanaman Mangrove Mageri Segoro yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini berlangsung di kawasan wisata Simanja, Kelurahan Kutawaru, Kabupaten Cilacap, pada Selasa (12/11).
Program Mageri Segoro merupakan upaya bersama untuk menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui konservasi hutan mangrove. Dalam kegiatan ini, sebanyak 29.000 batang mangrove ditanam. Rinciannya, 20.000 batang jenis Rhizophora ditanam di tanah timbul atau delta Sungai Donan (Bayangawel) seluas 2 hektare, serta 9.000 batang mangrove campuran (jenis Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops) ditanam di petak 46 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tritih, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rawa Timur milik Perhutani seluas 3 hektare.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rawa Timur, General Manager PT Pelindo, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Agung Lukman, Ridwan Chaniago selaku Kepala KSOP Kelas II Cilacap, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cilacap, Kelompok Tani Sida Asih Desa Kutawaru, dan masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, General Manager PT Pelindo, Budi Siswanto, menyampaikan komitmen Pelindo dalam mendukung pelestarian lingkungan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
“Ini bagian dari kontribusi nyata kami untuk mendukung program pemerintah dan masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem pesisir yang sangat penting bagi kelangsungan hidup,” katanya.
Sementara itu, Administratur KPH Banyumas Barat melalui Kepala BKPH Rawa Timur, Kusnadi, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang terjalin antara Perhutani, PT Pelindo, dan pihak-pihak lainnya.
“Penanaman ini adalah langkah konkret dalam pelestarian kawasan pesisir yang juga sejalan dengan mandat pengelolaan hutan Perhutani secara berkelanjutan,” tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan serta mendukung ketahanan pesisir terhadap dampak perubahan iklim. (Kom-PHT/Byb/Twn)
Editor: Tri
Copyright © 2025