09162844 IQPlus, (06/11) – Perum Perhutani menargetkan pendapatan sekitar Rp6 triliun pada 2016 atau meningkat 5,26 persen dibandingkan 2015 yang diproyeksikan sebesar Rp5,7 triliun. “Dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang akan disampaikan kepada pemegang saham, kami menargetkan pendapatan Rp6 triliun tahun depan (2016),” kata Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar usai menerima “TOP Green IT Award” kategori “Special Recognition” di di Jakarta, Jumat.
Menurut Mustoha, faktor pendorong peningkatan pendapatan pada 2016 antara lain intensifikai lahan pertanian yang dikembangkan perusahaan berupa tanaman tumpang sari. “Saat ini, kita sedang melakukan kerja sama dengan pihak investor dalam pengembangan lahan pangan,” ujarnya. Ia menjelaskan, secara keseluruhan pada 2016 pendapatan dari kayu mencapai Rp1,6 triliun. Selebihnya dari nonkayu, meliputi getah pinus, kopal, daun kayu putih, gondorukem, serta terpentin. “Komposisi antara pendapatan dari kayu dan nonkayu 55:45,” ujarnya.
Meski begitu, Mustoha tidak merinci lebih lanjut laba bersih yang dibidik perusahaan pada 2016. “RKAP sedang kami susun, tunggu saja,” ujarnya. “TOP Green Award” Pada kesempatan itu, Mustoha menjelaskan, pengharggan TOP Green IT 2015 diperoleh dalam ajang yang diselenggarakan oleh Majalah Itech bekerja sama dengan Indonesian Consultant Company of Telematics Asscociation (ASPEKTI). Penghargaan itu diberikan kepada perusahaan dan pimpinan manajemen yang telah melakukan implementasi dan pemanfaatan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan bisnis.
Penghargaan TOP Green IT 2015 diberikan karena BUMN Perum Perhutani dinilai berhasil mengimplementasikan pemanfaatan IT, salah satunya penggunaan “electronic office” (e-office). “E-office adalah bentuk perkembangan teknologi dan informasi perkantoran berupa surat menyurat elektronik dan diakui secara legal meskipun tanpa dibubuhi tanda tangan. (end)
Tanggal : 6 Nopember 2015
Sumber : danpac.co.id