TASIKMALAYA, PERHUTANI (28/07/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya terus memperkuat komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui kolaborasi penanaman pohon picung di kawasan hutan dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI Provinsi Jawa Barat  di Blok Ciherang, Petak 23, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisayong, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya masuk adminstratif Kampung Cigorowong, Desa Sukamukti, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya pada Jumat (25/07).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Perhutani (Asper)/Kepala BKPH Tasikmalaya beserta jajaran, Staf teknis dari CDK Wilayah VI, beserta masyarakat sekitar. Kehadiran kedua institusi ini beserta masyarakat  menunjukkan kolaborasi aktif dalam pengelolaan hutan lestari di wilayah Tasikmalaya.

Di tempat terpisah Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Agung Lukman menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari pendekatan nyata untuk memulihkan ekosistem.

“Program JUNA (Jumat Menanam) ini harus dijalankan secara konsisten. Menanam pohon bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi budaya kolektif yang harus tumbuh di masyarakat. Apalagi jenis picung memiliki banyak manfaat dan cocok dikembangkan di wilayah ini,” ujarnya.

Sementara itu Asper/Kepala BKPH Tasikmalaya, Sudrajat Firmansyah mewakili Administratur KPH Tasikmalaya menyampaikan apresiasi kepada CDK VI atas sinergi yang terjalin.

Ia menambahkan bahwa kawasan Petak 23 Blok Ciherang termasuk dalam wilayah yang berpotensi dikembangkan menjadi kawasan edukasi dan wisata berbasis pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan tanam ini juga sejalan dengan arah pengelolaan multipihak dan integratif yang sedang digalakkan Perhutani KPH Tasikmalaya.

“Kami menyambut baik program JUNA ini. Perhutani berkomitmen menjaga kelestarian hutan tidak hanya melalui patroli dan perlindungan, tapi juga melalui penanaman dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Tanaman picung yang ditanam hari ini adalah simbol harapan, bahwa hutan tetap menjadi penyangga kehidupan dan sumber penghidupan masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi tambahan, kegiatan ini merupakan bagian dari program JUNA yang dicanangkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Program ini bertujuan menghidupkan kembali budaya menanam secara rutin setiap hari Jumat, dengan melibatkan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan kehutanan.

Sebanyak 20 pohon picung ditanam dalam kegiatan ini, sebagai upaya pengayaan tanaman hutan dan pelestarian jenis lokal yang bernilai ekologis. Pohon picung dipilih karena kemampuannya tumbuh di bawah naungan dan potensinya sebagai komoditas bernilai ekonomi jangka panjang.

Selain penanaman, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi teknis tentang pemeliharaan tanaman picung agar tumbuh optimal. Harapannya, masyarakat sekitar hutan ikut terlibat dalam menjaga dan merawat tanaman tersebut. (Kom-PHT/Tsm/Irbas)

Editor: EM

Copyright © 2025