Perhutani Perhutani Tasikmalaya Gelar Komsos Bersama LMDH Santana Mekar Bahas Agroforestry Kopi |

TASIKMALAYA, PERHUTANI (28/07/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Santana Mekar dalam rangka penguatan kemitraan dan eksplorasi potensi usaha kehutanan berbasis agroforestry.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat kemarin (25/07) bertempat di Dusun Cicurug, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya. Komsos menjadi ajang dialog terbuka antara Perhutani dan masyarakat desa hutan guna membahas peluang pengembangan komoditas unggulan seperti kopi.

Hadir dalam kegiatan ini Wakil Administratur/KSKPH Tasikmalaya, Rodiana Rahman beserta jajaran Pengembangan Bisnis KPH Tasikmalaya, KRPH Cisayong, Ketua LMDH Santana Mekar Andri Damawangsa, Ketua BPD Desa Santana Mekar, serta masyarakat penggarap kopi yang telah tergabung dalam sistem kemitraan LMDH.

Dalam sambutannya, Wakil Administratur/KSKPH menyampaikan bahwa kemitraan Perhutani dengan masyarakat bukan sekadar kerja sama administratif, tetapi juga harus mendorong kemandirian ekonomi warga melalui pola agroforestry yang terencana. “Kopi adalah potensi unggulan wilayah ini. Dengan pengelolaan yang tepat dan partisipatif, kita bisa menjaga hutan sekaligus mendorong kesejahteraan bersama,” ungkapnya.

Rodiana Rahman menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi dan menyusun langkah teknis pengelolaan kawasan bersama LMDH. Ia berharap kolaborasi ini bisa meningkatkan keamanan kawasan serta produktivitas lahan.

Ketua LMDH Santana Mekar, Andri Damawangsa, menyatakan kesiapan masyarakat untuk mengembangkan kopi sebagai komoditas utama. Ia mengusulkan adanya pelatihan dan dukungan teknis dari Perhutani agar hasil panen lebih berkualitas dan berdaya saing di pasar.

Melalui kegiatan Komsos ini, Perhutani berharap terjalin kesepahaman dalam pengelolaan hutan negara yang berkelanjutan. Dialog semacam ini akan terus digelar secara berkala agar kegiatan kehutanan partisipatif dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan kelestarian hutan.(Kom-PHT/Tsm/Irbas)

Editor: EM