KEDIRI, PERHUTANI (02/07/2024) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri menerima kunjungan Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas) dari Polres Kediri Kota dalam rangka pembinaan Polisi Kehutanan (Polhut) dan koordinasi mitigasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), pada Selasa (02/07).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kanit Bintibsos Ipda M.K. Zaman, Kanit Binkamsa Aiptu Dwi H P.S, Kanit Binpolmas Aiptu Bagus TC. PS, dan Komandan Regu (Danru) Polhutmob Agung Prasetya beserta jajarannya.
Kepala Perhutani KPH Kediri, melalui Danru Polhutmob Agung Prasetya, menyampaikan terima kasih atas kunjungan jajaran Binmas Polres Kediri Kota. “Kunjungan ini merupakan upaya sinergi antara Perum Perhutani dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) guna pembinaan Polhut atau Polsus serta koordinasi antisipasi karhutla,” ujar Agung Prasetya.
Untuk deteksi dini karhutla, Perum Perhutani KPH Kediri telah menggunakan teknologi digital berupa aplikasi Sipongi yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK). “Data dalam Sipongi diupdate setiap 30 menit sehingga mendekati waktu kejadian sebenarnya dan memberikan informasi akurat tentang lokasi hingga tingkat desa serta status lahannya,” tambah Agung.
Sementara itu, Kanit Bintibsos Ipda M.K. Zaman dari Polres Kediri Kota mengucapkan terima kasih kepada Perhutani yang telah menerima mereka dengan baik. “Tugas Binmas Polres Kediri Kota mencakup pembinaan kepada masyarakat, penyuluhan, pemberdayaan Polisi Masyarakat (Polmas), koordinasi, pengawasan, dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Polisi Khusus (Polsus), serta kerja sama dengan berbagai organisasi, lembaga, instansi, dan tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
“Kami mengarahkan Polisi Khusus Kehutanan beserta jajaran Perhutani lainnya di lapangan agar lebih intensif dalam pencegahan pencurian kayu serta antisipasi karhutla di wilayahnya masing-masing melalui komunikasi sosial (komsos) dan sosialisasi dengan masyarakat desa hutan tentang penanganan dan dampak karhutla,” pungkas Zaman. (Kom-PHT/Kdr/Ton)
Editor : Lra
Copyright©2024