BANTEN, PERHUTANI (03/10/2021) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten menerima kunjungan kerja Sekretaris Menteri (Sekmen) Koperasi Usaha Kecil Menengah (KopUKM) pada lokasi kerjasama tanaman Umbi Sente (Talas Balitung) di petak 30 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Gunung Karang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pandeglang wilayah administratif Kp. Cinyurup (Kampung Domba) Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (02/10).

Kedatangan rombongan Sekmen KopUKM tersebut juga dihadiri oleh Kepala Seksi Pembinaan Sumber Daya Hutan dan Perhutanan Sosial Yusdiawan, Asper BKPH Pandeglang dan beserta jajarannya, Kepala Dinas Koperasi Provinsi Banten, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten pandeglang, PT Indah Kiat, PT Maxindo, dan CV Arista

Administratur KPH Banten melalui Yusdiawan menyampaikan bahwa Perum Perhutani KPH Banten telah melakukan kerjasama tripartit dengan CV Delta Mangrove dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Cisuniah Berkah tentang budidaya talas sente putih di petak 30 seluas 50 Ha RPH Gunung Karang, BKPH Pandeglang dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).

“Maksud dan tujuan kerjasama ini dalam rangka optimalisasi fungsi hutan dan manfaat kawasan hutan dengan usaha budidaya tanaman talas/ umbi sente putih yang bernilai ekonomi dan guna pengembangan usaha produktif yang lebih menguntungkan serta dapat menambah jenis penghasilan baru khususnya masyarakat desa hutan,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Menteri Kop UKM, Arif Rahman Hakim menyampaikan bahwa dengan berkoperasi nantinya komunitas petani talas/ umbi sente di cinyurup akan berkembang lebih besar lagi, baik dari sisi kapasitas produksi maupun kualitas produknya yang membuka peluang bisnis umbi sente menjadi besar, dimana kebutuhan akan umbi sente sebesar 10 ton tetapi baru bisa dipenuhi 2 Ton.

“Model bisnis sudah tercipta dan sudah berjalan dengan baik. Ada komunitas petani, koperasi, off taker, hingga pihak-pihak pendukung lainnya, termasuk swasta, saya yakin Koperasi Pamatang Kembang Mandiri (Kop. PKM) akan semakin maju. Kami akan selalu memberikan dukungan bagi perkuatan kelembagaan koperasi, termasuk pelatihan-pelatihan perkoperasian untuk pengurus dan anggota sehingga koperasi bisa lebih mensejahterakan masyarakat petani disini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Koperasi Pamatang Kembang Mandiri (PKM), Hendra Pranova menyampaikan bahwa kapasitas produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan pabrikan. Dari kebutuhan 10 ton per minggu, Koperasi PKM baru bisa memenuhi 3 Ton saja dan pihaknya sudah mendapat lampu hijau dari Perhutani untuk menambah lahan sebesar 50 hektar.

“Produksi 3 Ton per minggu itu dihasilkan dari lahan seluas 75 hektar, Perhutani sudah menyiapkan lahan khusus Umbi Sente seluas 117 hektar, tapi kita ambil 50 hektar terlebih dahulu. Selama ini, Koperasi PKM memiliki total lahan seluas 75 hektar, dimana yang 25 hektar milik masyarakat (anggota) sedangkan yang 50 hektar milik Perhutani lewat program Perhutanan Sosial,” tuturnya.

Hendra juga mengungkapkan bahwa para pengurus dan anggota Koperasi PKM membutuhkan pelatihan perkoperasian dari Kemenkop dan UKM.

“Selama ini kita berkoperasi secara otodidak. Kami butuh pelatihan manajemen mengelola koperasi yang baik dan benar, dengan pelatihan perkoperasian, SDM di Koperasi PKM dapat lebih teredukasi. Kami juga berharap ada penambahan literasi, khususnya terkait pupuk organik dan non organik melalui pelatihan-pelatihan serta dalam budidaya tanaman agroforestry ini mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah Provinsi Banten,” pungkasnya. (Kom-PHT /Btn/HJ)

Editor : Ywn
Copyright©2021